terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Kementerian ATR/BPN Tangani 48.000 Kasus Mafia Tanah di 2024 - my blog
Nov 14th 2024, 13:42, by Ema Fitriyani, kumparanBISNIS
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mencatat telah menangani 48.000 kasus mafia tanah dari Januari hingga pertengahan November 2024.
Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, mengatakan dari 48.000 kasus tersebut, telah berhasil diselesaikan sekitar 79 persen. Penyelesaian masalah pertanahan tersebut melalui proses pengadilan dan mediasi.
"Jumlah kasusnya 48.000 yang bisa diselesaikan itu sekitar 79," kata Nusron dalam acara rapat koordinasi dan penyelesaian tindak pidana pertanahan di Jakarta, Kamis (14/11).
Nusron mengaku belum mengetahui angka pasti nilai dari masalah pertanahan tersebut. Ia hanya bilang, ada nilai tanah yang tinggi dan ada yang nilai tanahnya rendah. Begitu juga dengan berapa luasan tanah yang berhasil diselamatkan, Nusron belum mengetahuinya.
Belum lama ini, ATR/BPN menyelesaikan kasus mafia tanah yang terjadi di Kota dan Kabupaten Bandung, khususnya Dago Elos dengan nilai kerugian mencapai Rp 3,65 triliun.
Dalam penanganan tindak pidana kejahatan pertanahan, hingga Oktober 2024 ini, dari 98 Target Operasi (TO), yang sudah masuk dalam tahap penetapan tersangka P19 dan P21, sebanyak 85 TO. Khusus yang masuk tahap P21, artinya berkas perkara telah lengkap, ada 55 TO dengan jumlah tersangka 165 orang meliputi luas objek tanah seluas lebih dari 488 hektare dan potensi nilai kerugian sebesar Rp 41,64 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar