terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Menperin Akui Ekspor Batik Anjlok 8 Persen karena China Ikut Produksi - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Menperin Akui Ekspor Batik Anjlok 8 Persen karena China Ikut Produksi
Oct 2nd 2024, 14:15, by Abdul Latif, kumparanBISNIS

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Hari Batik Nasional (HBN) 2024 Kementerian Perindustrian (Kemenperin), di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (2/10). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Hari Batik Nasional (HBN) 2024 Kementerian Perindustrian (Kemenperin), di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (2/10). Foto: Widya Islamiati/kumparan

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui ekspor batik tengah anjlok hingga 8 persen pada kuartal II 2024 dibandingkan periode sama pada tahun 2023.

Sepanjang kuartal II 2024, ekspor batik berkontribusi sebesar USD 8,33 juta atau Rp 127,13 miliar (kurs Rp 15.262) terhadap kinerja ekspor industri tekstil dan pakaian jadi.

"Ekspor industri batik yang mengalami kontraksi sebesar 8,29 persen [kuartal II] dibandingkan dengan tahun sebelumnya tahun 2023," kata Agus dalam acara Hari Batik Nasional (HBN) 2024 Kementerian Perindustrian (Kemenperin), di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (2/10).

Agus menjelaskan, satu penyebab menurunnya ekspor batik adalah kinerja ekspor industri tekstil dan pakaian jadi nasional yang lesu sepanjang tahun ini.

Menurut catatannya, hingga kuartal II 2024 ekspor industri tekstil dan pakaian jadi mengalami kontraksi 5,56 persen [kuartal I 2024], dan 4,12 persen [kuartal II].

"Kinerja ekspor industri tekstil dan pakaian jadi pada triwulan II 2024 mengalami kontraksi berturut-turut sebesar 5,56 persen dan 4,12 persen year on year ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," imbuh Agus.

Secara nilai, ekspor industri tekstil dan pakaian jadi pada kuartal II 2024 tercatat sebesar USD 1,77 miliar atau setara dengan Rp 27 triliun.

Pengunjung  melihat-lihat kemeja batik bertema Pikachu yang dijual di booth merchandise Pikachu's Indonesia Journey, Jumat (20/9).   Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Pengunjung melihat-lihat kemeja batik bertema Pikachu yang dijual di booth merchandise Pikachu's Indonesia Journey, Jumat (20/9). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan

Cina Bisa Bikin Batik

Selain itu, Agus juga menyebutkan gelontoran produk impor juga menjadi salah satu penyebab melemahnya industri pakaian jadi, termasuk industri batik.

Dia menyoroti murahnya harga batik impor dari luar negeri, membuat industri dalam negeri kesulitan bersaing.

"Produk-produk batik itu sama dengan produk-produk tekstil lainnya yang dihadapi adalah produk impor yang legal maupun secara ilegal, sulit untuk produk tekstil kita termasuk batik untuk berdaya saing dengan mereka kalau kita lihat harga," jelas Agus.

Agus juga mengiyakan, kini China sudah bisa memproduksi batik. Selain itu, dia juga mengangguk-anggukkan kepala dan tersenyum saat ditanya batik yang diproduksi negara tersebut hanya kain bermotif bukan batik asli.

"Bisa jadi, bisa jadi (hanya kain bermotif). Mesti ada perlindungan, sama dengan industri lain, harus ada regulasi yang memang pro kepada industri dalam negeri kita termasuk TPT, termasuk batik," tutup Agus.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: