terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Zelensky Dapat Dukungan dari Pemimpin Eropa usai Debat Panas dengan Trump - my blog
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbincang dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat melakukan pertemuan kenegaraan di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Jumat (28/2/2025). Foto: Saul Loeb/AFP
Usai debat panas dengan Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden JD Vance di Gedung Putih, dukungan dari negara Eropa mengalir untuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dalam waktu singkat, perdana menteri dan presiden dari utara, selatan, timur, dan barat Eropa menunjukkan dukungan terhadap Zelensky dan Ukraina di media sosial.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (1/3), meski mereka tidak secara langsung mengkritisi Trump, komentar mereka kembali menegaskan keretakan besar antara AS dan Eropa yang merupakan sekutu lama atas konflik Rusia-Ukraina sejak Trump menjabat sebagai presiden.
"Ada agresor: Rusia. Ada orang yang diserang: Ukraina. Hormati mereka yang sejak awal telah berjuang. Karena mereka berjuang demi martabat, kemerdekaan, demi anak-anak dan demi keamanan Eropa," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron lewat tulisan di media sosial X, yang beberapa waktu lalu bertemu dengan Trump.
Dukungan juga datang dari Polandia. Perdana Menteri Polandia Donald Tusk bahkan merupakan pemimpin Eropa pertama yang menyatakan dukungannya terhadap Zelensky.
"Anda tidak sendirian," kata Tsuk di media sosial.
Dua petinggi Uni Eropa, Presiden Komisi Eropa Urusla von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, menyatakan bahwa martabat yang ditunjukkan Zelensky menunjukkan keberanian rakyat Ukraina.
"Jadilah kuat, berani, dan tak kenal takut. Anda tidak pernah sendirian. Kami akan terus bekerja bersama anda untuk perdamaian yang adil dan abadi," kata mereka.
Sementara, Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan tidak ada yang menginginkan perdamaian seperti yang dilakukan rakyat Ukraina. Demikian pula disampaikan pemimpin konservatif Jerman, Friedrich Merz, yang nantinya akan menggantikan Scholz.
"Kami bersama #Ukraina di waktu yang baik dan penuh ujian. Kami tidak boleh mencampuradukkan antara agresor dan korban dalam perang yang mengerikan ini," kata Merz.
Tanggapan berbeda disampaikan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni. Meski Italia merupakan pendukung Ukraina, tapi Italia juga memiliki hubungan kuat dengan Trump.
Ia pun menyarankan digelarnya KTT yang melibatkan AS, negara Eropa dan sekutu untuk mendiskusikan bagaimana menghadapi tantangan besar hari ini, dimulai dengan Ukraina.
"Setiap divisi di Barat membuat kita lebih lemah dan menguntungkan mereka yang ingin melihat kemunduran peradaban kita," kata Meloni dalam sebuah pernyataan.
Suasana panggung Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyampaikan keterangan pers saat melakukan pertemuan kenegaraan di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Jumat (28/2/2025). Foto: Saul Loeb/AFP
Namun, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, secara terang-terangan mengungkapkan Washington tidak bisa lagi memimpin dunia bebas.
"Hari ini menjadi jelas bahwa dunia yang bebas membutuhkan pemimpin baru. Kita, orang Eropa, harus menerima tantangan ini. Kami akan meningkatkan dukungan kami terhadap Ukraina sehingga mereka bisa melanjutkan perjuangan melawan agresor," kata Kallas.
Di antara para pemimpin Eropa, hanya Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban yang mendukung AS.
"Orang kuat menciptakan perdamaian, orang lemah membuat peperangan. Hari ini Presiden @realDonaldTrump berdiri dengan berani untuk perdamaian. Meskipun sulit bagi banyak orang untuk menerimanya. Terima kasih, Presiden!" kata dia.
Kedatangan Zelensky ke Gedung Putih membawa harapan agar Trump dapat menandatangani perjanjian pengelolaan hak mineral Ukraina, agar mendapat jaminan keamanan dari AS dalam berperang melawan Rusia.
Namun, Zelensky meninggalkan Gedung Putih tanpa penandatanganan kesepakatan pengelolaan hak mineral. Zelensky malah terlibat dalam debat panas dengan Trump.
Trump menuduh Zelensky tidak menghargai AS. Trump juga menyebut Zelensky tidak siap untuk perdamaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar