terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Harga Emas Antam Tembus Rp 1,7 Juta, Tetap Disimpan atau Jual? - my blog
Feb 14th 2025, 14:50, by Nabilla Fatiara, kumparanMOM
Ilustrasi Emas Antam. Foto: Shutterstock
Harga emas produksi Antam mencetak rekor baru dalam perdagangan per hari ini, Jumat (14/2). Data resmi dari PT Antam, logammulia.com, di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung Jakarta, harga 1 gram emas mencapai Rp 1.701.000/batang, atau naik Rp 9.000 dibandingkan hari sebelumnya.
Sementara itu, harga jual kembali atau buyback emas Antam hari ini juga mengalami kenaikan Rp 9.000 yaitu pada Rp 1.552.000 per gram.
Tren kenaikan harga emas Antam sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya, kita ambil di bulan yang sama, Februari, ditarik dari tujuh tahun yang lalu seperti dilihat dari data resmi di logammulia.com. Berikut adalah harga per 1 gram emas Antam:
18 Februari 2019: Rp 684.000
13 Februari 2020: Rp 783.000
15 Februari 2021: Rp 940.000
14 Februari 2022: Rp 953.000
15 Februari 2023: Rp 1.029.000
14 Februari 2024: Rp 1.114.000
14 Februari 2025: Rp 1.701.000
Kenaikan harga emas dalam satu tahun terakhir bahkan mencapai Rp 587.000, Moms.
Banyak faktor yang sebenarnya mendorong kenaikan harga emas, seperti perubahan harga emas dunia akibat ketidakpastian kondisi global, seperti ekonomi, geopolitik, krisis perang, hingga resesi ekonomi. Kemudian faktor lainnya adalah penawaran dan permintaan emas, kebijakan moneter, inflasi, hingga nilai tukar dolar Amerika Serikat.
Naiknya harga logam mulia bisa menjadi kabar baik untuk ibu-ibu yang melakukan investasi emas. Ya Moms, beberapa orang memilih investasi emas karena dianggap lebih rendah risikonya, namun tetap bisa memberikan keuntungan.
Di tengah naiknya harga logam mulia, Anda yang berinvestasi emas kira-kira baiknya dijual atau ditahan, ya?
Ilustrasi Emas Antam. Foto: Shutterstock
Harga Emas Naik, Jual atau Tahan?
Harga jual (buyback) emas bikin beberapa ibu mungkin jadi tergiur untuk menjualnya. Anggap saja Anda saat ini memiliki 25 gram logam mulia yang dibeli tahun 2021, dengan harga per 1 gramnya masih di kisaran Rp 940.000, dengan total Rp 23.500.000. Kalau Anda memutuskan untuk menjualnya sekarang, maka dapat buyback hingga Rp 38 jutaan, Moms.
Gimana, jadi tergoda untuk menjualnya, kan? Eits, meski begitu, Anda perlu memperhatikan beberapa hal ini sebelum memutuskan mau menjual atau menahan emas:
1. Tujuan Membeli Emas Menurut financial planner Bareyn Mochaddin, jika tujuan awal berinvestasi adalah untuk biaya-biaya seperti pendidikan dan sejenisnya dalam jangka panjang, maka itu bukanlah kebutuhan saat ini. Bisa jadi itu untuk dua atau tiga tahun lagi.
"Jadi akan lebih baik ditahan dulu aja sampai saatnya tiba. Selanjutnya, jika tujuannya mencari keuntungan dari jual beli logam mulia, coba pertimbangkan dulu situasi dan kondisi pada saat ini. Sebagai orang yang mencari keuntungan, Kita harus peka dengan kemungkinan naiknya harga emas dalam waktu dekat," jelas Bareyn.
2. Dijual, Uangnya untuk Apa?
Bila Anda berencana untuk menjual emas, perlu ditetapkan dulu uang hasil penjualanannya diperuntukkan untuk apa.
"Jangan sampai, uang hasil penjualan logam mulia justru jadi 'uang nganggur' yang habis begitu saja karena terpakai untuk sesuatu yang tidak dibutuhkan," ungkap dia.
3. Tidak Perlu FOMO Dan terakhir, tidak perlu terburu-buru menjual emas. Sebab, secara historis, harga logam mulia cenderung akan selalu naik seiring berjalannya waktu.
"Sehingga, tidak perlu FOMO untuk kehilangan momentum kenaikan harga emas pada saat ini. Juallah logam mulia jika memang ada kebutuhannya, bukan hanya karena tren saja," tutup Bareyn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar