terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Pilbup Sleman: Hoaks Bertebaran Jelang Kampanye Usai - my blog
Jelang berakhirnya masa kampanye Pilbup Sleman, Bawaslu Sleman menemukan adanya informasi bohong atau hoaks dan kampanye ilegal oleh relawan yang tak terdaftar sebagai relawan paslon.
"Bawaslu Sleman mengimbau kepada masyarakat mari bersama-sama kita jaga kondusivitas tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman ini," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman, Arjuna Al Ichsan Siregar, Selasa (19/11).
"Hentikan penyebaran informasi bohong dan kampanye ilegal!" lanjutnya.
Salah satu informasi bohong yang beredar adalah bansos berupa program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) yang mengatasnamakan salah satu paslon melalui pesan di WhatsApp (WA) grup.
"Padahal, penyaluran bansos ke masyarakat saat ini dihentikan sementara hingga selesainya tahapan pemungutan suara pada 27 November 2024 oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman sesuai surat edaran Menteri Dalam Negeri," katanya.
"Kalau penyebaran informasi bohong ini diteruskan, tentu sangat merugikan paslon dan masyarakat," jelasnya.
Arjuna mengatakan hoaks dan kampanye ilegal akan mengganggu tahapan kampanye yang sedang berjalan. Tindakan itu juga berpotensi merugikan kedua paslon, apalagi nanti di masa tenang.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas (P2H) Bawaslu Kabupaten Sleman, Raden Yuwan Sikra mengatakan pihaknya masih menemukan spanduk-spanduk bernada provokatif.
"Untuk menjaga ketertiban, kenyamanan bersama serta kondusivitas wilayah masing-masing, hentikan pemasangan spanduk-spanduk provokatif ini," kata Raden Yuwan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar