terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Timnas Wanita U-17 Dihujat Netizen, Yolanda APPI: Jangan Hiraukan! - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Timnas Wanita U-17 Dihujat Netizen, Yolanda APPI: Jangan Hiraukan!
May 11th 2024, 20:12, by Aji Nugrahanto, kumparanBOLANITA

Yolanda Krismonica, Kiper Timnas Wanita dan Exco APPI, saat diwawancarai kumparanBOLANITA di Stadion Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Jumat (10/5/2024). Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
Yolanda Krismonica, Kiper Timnas Wanita dan Exco APPI, saat diwawancarai kumparanBOLANITA di Stadion Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Jumat (10/5/2024). Foto: Aji Nugrahanto/kumparan

Dua kekalahan telak Indonesia di fase grup Piala Asia Wanita U-17 2024 membuat warganet atau netizen geram di dunia maya. Ironisnya, netizen justru menumpahkan kekesalan mereka pada para pemain.

Beberapa netizen bahkan berkomentar dengan nada negatif di kolom komentar akun media sosial pribadi pemain. Hujatan dan cibiran mereka lancarkan usai Garuda Muda Pertiwi dilumat Korea Selatan 0-12, Kamis (9/5) kemarin.

Akun instagram @puspitoagung, misalnya, berkomentar di akun pribadi Zaira Kusuma dengan tulisan, "Dibantai terus". Selain itu, Gadhiza Asnanza juga mendapat hal yang serupa. Di postingan terakhirnya, ada akun @ilham_krnwn9 yang berkomentar "pov 12-0" seolah ingin memojokkan Gadhiza yang menjadi penjaga gawang utama saat hadapi Korea Selatan.

Cibiran hingga kritik yang menghinggapi para penggawa Garuda Muda Pertiwi tentu disayangkan. Mereka hanyalah etalase dari kegagalan negeri ini membangun iklim sepak bola wanita yang baik dan berkelanjutan.

Tapi, hal itu sudah terjadi dan waktu tak bisa diputar lagi. Lantas, bagaimana pemain seharusnya menyikapi nada miring jemari netizen tersebut?

Yolanda Krismonica, Kiper Timnas Wanita dan Exco APPI, saat diwawancarai kumparanBOLANITA di Stadion Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Jumat (10/5/2024). Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
Yolanda Krismonica, Kiper Timnas Wanita dan Exco APPI, saat diwawancarai kumparanBOLANITA di Stadion Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Jumat (10/5/2024). Foto: Aji Nugrahanto/kumparan

Yolanda Krismonica, kiper Timnas Wanita Indonesia periode 2021-2023 sekaligus Exco APPI, berkata jika komentar atau kritik kepada pemain sebenarnya adalah hal yang wajar. Tapi, ia berpesan agar pemain tak sering melihat dan memasukkannya dalam hati.

"Tapi, untuk meresapi (komentar) itu menurut saya ada komentar yang lebih baik dibanding komentar di media sosial atau netizen," kata Yolanda kepada kumparanBOLANITA di Stadion Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Jumat (10/5).

Exco APPI yang punya atensi tinggi terhadap sepak bola wanita itu juga menyebut jika tak selamanya komentar positif juga baik untuk pemain. Khawatirnya pemain terbuai atas pujian dari banyak orang.

Pertanyaannya adalah, komentar seperti apa dan dari siapa yang bagus untuk pemain? Yolanda memaparkan pendapatkan soal hal ini. Menurutnya, komentar yang baik adalah masukan dari lingkungan terdekat sang pemain.

"Tapi overall secara keseluruhan, komentar yang baik itu komentar dari lingkungan sekitar," kata wanita kelahiran 7 Juni 1998 itu.

"Pertama (komentar) dari pelatih, kemudian dari teman-teman yang kemudian tahu kondisi secara detail apa yang terjadi di lapangan," lanjutnya.

Pemain Timnas Wanita Indonesia U-17 menngikuti sesi latihan di Ngurah Rai Training Field, Bali, Rabu (8/5/2024). Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
Pemain Timnas Wanita Indonesia U-17 menngikuti sesi latihan di Ngurah Rai Training Field, Bali, Rabu (8/5/2024). Foto: Aji Nugrahanto/kumparan

Sepak Bola Olahraga Tim, Tak Bisa Salahkan Individu

Mengkritik pemain usai Indonesia kalah dengan telak tentu bukanlah hal yang elok. Sebab, sepak bola adalah olahraga yang dimainkan secara tim bukan individu saja.

Yolanda lantas mencontohkan Gadhiza yang bermain apik tapi harus kebobolan banyak gol saat berlaga. Menurutnya, Gadhiza tak bisa sepenuhnya disalahkan atas kekalahan 0-12 karena masih banyak faktor penyebab lainnya yang membuat Indonesia terpaut sangat jauh dari Korea Selatan.

"Sepak bola itu olahraga tim, mau sebagus apa pun kipernya tapi pemainnya tidak support itu akan sulit," kata Yolanda.

"Jadi, sepak bola itu tidak bisa dinilai secara satu per individu, tapi secara tim," pungkasnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: