terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Sempat Ditangkap, Preman di Serang yang Ngamuk Acak-acak Salon Dilepas - my blog
Preman di Kota Serang mengacak-acak salon kecantikan usai tak diberi uang. Ia ditangkap Tim Polresta Serang Kota, di depan Mal Serang pada Kamis (9/5) pukul 21.00 WIB.
Pelaku berinisial F, merupakan warga asli Kota Cilegon yang kerap berkeliaran di Serang. Saat diamankan polisi, pelaku pun sedang menjalankan aksinya dengan meminta uang ke sejumlah toko.
F sempat menjalani pemeriksaan oleh Satreskrim Polresta Serang Kota. Dan kepada polisi, F mengaku terpaksa bertindak anarkis saat meminta uang ke sejumlah toko dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.
"Untuk makan," kata Kasi Humas Polresta Serang Kota Kompol Iwan Sumantri saat dihubungi kumparan, Jumat (10/5).
Namun, disampaikan Iwan, saat ini kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan usai pelaku F dipertemukan dengan pemilik salon kecantikan yang diacak-acak olehnya.
Dalam pertemuan tersebut, lanjut Iwan, pelaku F pun secara langsung telah meminta maaf kepada pemilik salon kecantikan dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya kembali.
"Pihak korban sudah kita undang untuk dipertemukan dengan terduga pelaku, setelah bertemu, terduga pelaku ini langsung minta maaf kepada korban, dan korban pun memaafkan," terang Iwan.
"Dan kita berikan peringatan juga agar terduga pelaku ini tidak mengulangi perbuatannya, kalau terulang bakal langsung diproses," sambungnya.
Untuk itu, pelaku F pun saat ini tidak dilakukan penahanan dan hanya diminta untuk wajib lapor. Termasuk melakukan pemanggilan terhadap orang tuanya untuk mendapatkan pengawasan.
"Sudah dipanggil orang tuanya juga, dan ditegaskan untuk selalu diawasi agar tidak mengulangi perbuatannya. Terduga pelaku sudah dikembalikan ke orang tuanya," ujar Iwan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar