terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Pariwisata Dominasi Penyumbang PAD, Larangan Studi Wisata Jadi Tantangan Serius - my blog
Mar 14th 2025, 17:08, by Pandangan Jogja Com, Pandangan Jogja
Suasana di kawasan Malioboro, tepatnya di Titik Nol Km. Foto: Foto: Adennysyahputra/Getty Images
Kebijakan pelarangan pariwisata ke luar daerah menjadi tantangan serius bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta. Pasalnya, selama ini sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang mendominasi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD), ditambah target PAD tahun ini naik menjadi Rp 1 triliun.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo. Dalam rapat paripurna bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Yogya, realisasi PAD Kota Yogya pada 2024 tercatat mencapai Rp 855 miliar.
"Tantangannya sekarang banyak daerah yang sekarang melarang berwisata. Itu tantangan serius. Saya dengar, di Jabar (Jawa Barat) sudah melarang anak-anak sekolahnya nggak usah wisata luar daerah dulu. Nah yang kayak-kayak gitu tantangan serius," ujar Hasto ditemui usai Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kota Yogya, Jumat (14/3).
"Ke depan kan targetnya Rp 1 T. Sudah dipatok, saya baca (target PAD), saya tidak matok (memutuskan) tinggal melihat saja, lebih berat itu," ujarnya.
Untuk mempertahankan sektor yang vital ini, Hasto menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan sektor mikro dan penguatan UMKM. Setidaknya, sektor pariwisata tetap bertahan.
"Saya akan menggerakkan sektor mikro, pariwisata dipertahankan," kata Hasto.
Sementara itu, selain sektor pariwisata sebagai penyumbang PAD, realisasi PAD 2025 ini juga nantinya bergantung kepada kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak.
"(Realisasi PAD 2025) Itu tergantung perolehan realisasi pajak terutama, dan pariwisata. Tercapai tidaknya bergantung bagaimana ekonomi masyarakat berjalan dengan baik. Kalau lesu, daya beli turun," ujar Hasto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar