terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Seperti Apa Rasanya Pecah Ketuban saat Hamil? - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Seperti Apa Rasanya Pecah Ketuban saat Hamil?
Jan 12th 2025, 16:00, by Yufienda Novitasari, kumparanMOM

Ilustrasi ibu hamil buang air kecil atau pecah ketuban.  Foto: Shutter Stock
Ilustrasi ibu hamil buang air kecil atau pecah ketuban. Foto: Shutter Stock

Ada banyak tanda umum jika ibu hamil akan segera melahirkan. Mulai dari keputihan yang semakin sering, sakit punggung, kontraksi, hingga pecah air ketuban.

Pecah ketuban biasanya dialami saat ibu hamil sudah memasuki fase aktif sebelum melahirkan bersamaan atau sebelum kontraksi. Umumnya, air ketuban akan pecah pada usia kehamilan 37 minggu ke atas, namun beberapa ibu juga bisa mengalaminya lebih cepat.

Mengutip Healthline, air ketuban yang pecah sebelum kontraksi disebut ketuban pecah dini di mana ibu harus segera melahirkan bayinya meski usia kandungannya belum penuh.

Lantas, apa yang dirasakan ibu saat pecah ketuban?

Yang Dirasakan Ibu Hamil saat Mengalami Pecah Ketuban

Ibu hamil pecah ketuban atau ingin buang air kecil.  Foto: Shutterstock
Ibu hamil pecah ketuban atau ingin buang air kecil. Foto: Shutterstock

Ketuban merupakan cairan di dalam kantong yang mengelilingi bayi dan melindungi si kecil saat di dalam rahim. Ketuban bertanggung jawab untuk menjaga bayi tetap hangat, mendukung perkembangan paru-paru, sistem pencernaan, bahkan sistem muskuloskeletal si kecil.

Menurut Ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi di Memorial Hermann Sugar Land Hospital, Texas, AS, Dr. Kelli Burroughs, MD, kondisi pecah ketuban membuat ibu hamil merasakan sensasi semburan atau kebocoran air yang muncul tiba-tiba di antara kedua kakinya.

"Banyak pasien (termasuk saya) mengalami pelepasan air secara tiba-tiba. Rasanya seperti ada balon air yang meletus di dalam kemudian diikuti dengan kebocoran cairan yang terus-menerus," ujar Dr. Kelli seperti dikutip dari Romper.

Sebagian pasien juga akan melaporkan adanya tetesan berulang meski tidak deras. Mereka mengalami tetesan atau rembesan cairan bening setiap 30 menit atau lebih cepat yang terjadi secara terus-menerus. Jika itu benar air ketuban, maka volume dan frekuensi tetesan akan lebih banyak setiap sesinya.

Ilustrasi ibu hamil buang air kecil atau pecah ketuban.  Foto: Shutter Stock
Ilustrasi ibu hamil buang air kecil atau pecah ketuban. Foto: Shutter Stock

Kebocoran air merupakan ciri utama ibu hamil mengalami pecah ketuban. Tapi beberapa ibu juga mengalami sensasi lainnya yang lebih hebat, Moms.

"Bagi kebanyakan wanita, satu-satunya cara mereka tahu sedang mengalami pecah ketuban adalah kebocoran cairan. Namun, beberapa wanita juga mengatakan kepada saya bahwa mereka merasakan sensasi ledakan besar di perutnya tepat sebelum semburan air muncul," ungkap perawat persalinan dan pendiri Mommy Labor Nurse, Liesel Teen, BSN, RN.

Pecah ketuban sebenarnya merupakan pertanda baik karena ibu hamil akan segera melahirkan bayinya. Meski begitu, tidak sedikit juga ibu yang dilanda kepanikan karena pecah ketuban –terutama mereka yang baru hamil pertama kalinya.

"Jika Anda menduga kebocoran itu dari air ketuban yang pecah, sebaiknya segera hubungi penyedia layanan kesehatan. Meski bagi beberapa wanita pecah ketuban mungkin bukan tanda persalinan akan segera dimulai, tapi, ibu hamil lainnya mungkin lekas mengalami kontraksi setelahnya yang merupakan tanda persalinan sudah dekat," kata Liesel.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: