terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Sampah-sampah di Rumah Tak Bertuan di Surabaya Kian Meresahkan - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Sampah-sampah di Rumah Tak Bertuan di Surabaya Kian Meresahkan
Jan 7th 2025, 13:58, by Salmah Muslimah, kumparanNEWS

Tumpukan sampah di rumah kosong di Jalan Raya Randu, Surabaya, Senin (6/1/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Tumpukan sampah di rumah kosong di Jalan Raya Randu, Surabaya, Senin (6/1/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

Gunungan sampah berceceran di halaman rumah tak bertuan di Jalan Raya Randu Nomor 57 RT 01 RW 12, Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya. Ada banyak sampah makanan hingga sampah rumah tangga.

Pantauan kumparan, rumah tersebut berada di sudut antara Jalan Raya Randu dengan Jalan Rabu Barat IV, dilihat nampak petang dan kotor. Ada beberapa pohon kersen yang tumbuh di balik tumpukan sampah.

Bangunan rumah itu pun hampir tak terlihat karena tertutup tumpukan sampah. Bahkan, sampah-sampah itu sampai meluber di bahu jalan. Bau menyengat juga sangat terasa di sekitar tumpukan sampah.

Penjelasan Ketua RT

Tumpukan sampah di rumah kosong di Jalan Raya Randu, Surabaya, Senin (6/1/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Tumpukan sampah di rumah kosong di Jalan Raya Randu, Surabaya, Senin (6/1/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

Ketua RT 01, Jasman, mengatakan bahwa rumah tersebut sudah tak berpenghuni sejak 3 tahun lalu karena disita oleh pihak bank.

"Itu sebenernya rumah, mungkin sudah masuk ke lelang terkena sistem sita. Sudah lama, tidak ditempati 3 tahun lebih. Tetapi dulunya itu tidak ditempati untuk buang sampah. Sebelum-sebelumnya tidak ada dan warga di sini sekarang sangat mengeluhkan baunya aroma sampah," kata Jasman saat ditemui di rumahnya, Senin (6/1).

Jasman menjelaskan, tumpukan sampah di halaman rumah tersebut mulai muncul sekitar bulan September 2024.

Awalnya, petugas kebersihan menaruh gerobak sampah di depan rumah itu supaya sampah dapat terkumpul.

Namun, sampahnya semakin terbengkalai dan akhirnya ditarik oleh pihak RW. Lama-kelamaan, sampah di halaman rumah itu semakin menumpuk dan berserakan.

"Ada gerobak sampah milik warga kami yang sempat bekerja di pengangkutan sampah sengaja ditaruh situ. Tapi orangnya kemudian pindah dan akhirnya oleh RW gerobak sampah tersebut tidak boleh lagi diparkir di situ," jelasnya.

Tumpukan sampah di rumah kosong di Jalan Raya Randu, Surabaya, Senin (6/1/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Tumpukan sampah di rumah kosong di Jalan Raya Randu, Surabaya, Senin (6/1/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

Ia mengungkapkan, sampah-sampah itu bukan bersumber dari warganya, melainkan dari orang-orang luar wilayah tersebut. Hingga, sempat terekam kamera CCTV ada sebuah mobil yang sengaja membuang sampah disitu.

"Tadinya tidak ada sampah, tapi berhubung sudah liar, ada sampah sedikit-sedikit. Akhirnya ya tambah banyak jadi mengumpul seperti itu. Nah dari warga luar buangnya di situ, bahkan ada juga saya dikirimi rekaman video CCTV mobil pikap juga turut membuang sampah di lokasi tersebut," ungkapnya.

"Saya sendiri juga sempat mendatangi, salah satu warga yang memiliki mobil pikap yang berwarna sama. Saya kira itu mobil pikap yang membuang sampah tapi ternyata bukan. Beda di nopol. Dan kata warganya saya itu mobil pikap tersebut (yang ada dalam CCTV) miliknya warga luar," lanjutnya.

Jasman mengaku telah berusaha menghubungi pihak pelelang rumah untuk bersama-sama membersihkan sampah di rumah tersebut.

Akan tetapi hingga hari ini ia tak mendapat jawaban. Jasman saat ini juga masih merasa bingung untuk mengatasi permasalahan sampah itu.

"Pelelang yang ada di plakat itu saya telepon berulang kali tidak mau angkat. Dan saya kemarin juga sudah rapat bersama warga. Bahkan, saking geramnya warga mereka usul untuk membuat tulisan "Tuhan tolong cabutlah nyawa yang buang sampah". Tapi itu saya tolak, karena saya berpikir kalau dari kami ada yang buang sampah dikit aja, kita kena," ujarnya.

Tumpukan sampah di rumah kosong di Jalan Raya Randu, Surabaya, Senin (6/1/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Tumpukan sampah di rumah kosong di Jalan Raya Randu, Surabaya, Senin (6/1/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

Jasman juga mengaku seringkali mendapat keluhan dari warganya terkait bau sampah di rumah itu. Ia juga telah melapor hingga ke pihak kecamatan.

"Sebab warga saya banyak mengeluhkan, merasa bau. Terutama ketika sampah ini meluber ke jalan aspal," katanya.

"Kemarin kami juga sudah melaporkan keluhan ini ke Forkom (Forum Komunikasi) Kenjeran, dengan pihak RW dan pak Camat dan lain lain. Tetapi dari pihak pelelang bank ini tidak ada tindak lanjutnya. Repotnya di situ. Dari pihak bank ini saya tunggu tunggu tidak ada jawaban. Apa ya, pihak situ harus mendatangkan pihak lain gitu," tambah dia.

Harap Pemkot Surabaya Turun Tangan

Jasman berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan pihak bank untuk bersama-sama mengatasi permasalahan penumpukan sampah tersebut.

"Ya berharap pihak seperti pemkot turut membantu, biar ditangani secepatnya. Terutama ini menyangkut masalah penyakit juga, seperti DBD. Terus kemudian bau, dan apa lagi di area sana ada lansia," ucapnya.

"Semisal ini kita tangani sendiri juga tidak sanggup, sampahnya ini sudah menggunung. Serta kami sudah menyusahkan warga, sedangkan yang diuntungkan pihak pelelang," bebernya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: