terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Kementerian ESDM Jelaskan Alasan Kuota LPG 3 Kg Tahun Ini Jebol - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kementerian ESDM Jelaskan Alasan Kuota LPG 3 Kg Tahun Ini Jebol
Dec 12th 2024, 13:18, by Moh Fajri, kumparanBISNIS

Sekjen Kementerian ESDM Dadan Kusdiana di acara PLN EV Conversion Race 2024 di Sentul International Karting Circuit, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Minggu (22/9/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Sekjen Kementerian ESDM Dadan Kusdiana di acara PLN EV Conversion Race 2024 di Sentul International Karting Circuit, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Minggu (22/9/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan

Kementerian ESDM menjelaskan alasan mengapa penyaluran LPG 3 kg bersubsidi melebihi kuota alias jebol dari yang ditetapkan dari APBN 2024.

Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan pada dasarnya kuota yang ditetapkan dalam APBN tahun ini, yakni sebesar 8,03 juta metrik ton (MT), di bawah usulan yang diajukan pemerintah.

Dadan mengatakan, saat pembahasan di awal tahun, pemerintah mengusulkan kuota penyaluran LPG 3 kg sebesar 8,3 juta MT, namun DPR menyetujuinya menjadi 8,03 juta MT.

"Sebetulnya ya, dulu itu pada saat pembahasan awal tahun, kita ini mengusulkannya itu 8,3 juta. Tapi kan DPR-nya jadinya 8,03," ungkap Dadan usai acara BPH Migas Awards 2024, Kamis (12/12).

Padahal, kata Dadan, realisasi penyaluran LPG 3 kg sepanjang tahun 2023 saja sebesar 8,04 juta MT, alias tidak jauh berbeda dari kuota tahun ini. Dengan begitu, pemerintah memprediksi realisasi penyaluran LPG 3 kg di akhir tahun mencapai 3 persen di atas kuota.

"Padahal pada saat itu kita realisasi 2023 itu 8,04. Jadi sekarang tuh prognosa kita itu 3 persen," jelas Dadan.

Pekerja menata gas LPG 3Kg. Foto: Dok. Pertamina
Pekerja menata gas LPG 3Kg. Foto: Dok. Pertamina

Kendati begitu, dia menegaskan bahwa over kuota yang terjadi di tahun ini masih lebih rendah dari pertumbuhan konsumsi LPG 3 kg setiap tahunnya, yakni 4,5 persen.

"Tapi angka 3 persen ini masih lebih rendah dari pertumbuhan yang terjadi selama ini, artinya pertumbuhan LPG itu di angka 4,5 persen. Sekarang kita berhasil menurunkan artinya itu menjadi semakin dekat sasaran," pungkas Dadan.

Sebelumnya, Kuota LPG 3 kg dilaporkan telah melampaui batas yang ditetapkan dalam anggaran tahun ini. Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata, mengungkapkan volume konsumsi LPG subsidi sudah 1,9 persen di atas pagu yang telah ditetapkan.

"Untuk LPG subsidi, Pertamina mengatakan kuotanya sudah terlampaui. Memang kita lihat di sini volumenya sudah di atas 1,9 persen di atas pagu atau kuotanya," kata Isa dalam konferensi pers APBN KiTA, Rabu (11/12).

Meski demikian, pemerintah memastikan anggaran subsidi energi masih memiliki ruang yang cukup fleksibel untuk mengakomodasi kebutuhan tambahan tersebut.

"Secara keseluruhan pagu untuk subsidi kita cukup fleksibel. Untuk subsidi energi cukup fleksibel antara LPG, BBM, listrik, dan kita melihat sejauh ini masih ada ruang untuk kita bermain dalam pagu itu," jelasnya.

Isa juga menegaskan, pemerintah akan terus memantau perkembangan konsumsi energi. Terutama menjelang akhir tahun yang biasanya mengalami peningkatan karena perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: