terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
BP3MI Sulut Terima 27 Aduan Pekerja Migran yang Jadi Admin Judol di Kamboja - my blog
Dec 25th 2024, 15:05, by Tim Manado Bacirita, Manado Bacirita
MANADO - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Utara (Sulut) menyebut banyak warga asal sulut yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ke Kamboja, sepanjang tahun 2024.
Kepala BP3MI Sulut, Hendra Makalalag, mengungkapkan warga Manado yang menjadi korban TPPO ke Kamboja, kebanyakan merupakan para pencari kerja yang tergiur oleh iming-iming kerja di luar negeri dengan gaji besar.
Ia menambahkan jika para korban TPPO, kerap tidak mengetahui secara pasti jenis pekerjaan dan negara penempatan. Namun, para pekerja ini percaya dengan tawaran kerja tersebut, karena pemberi kerja akan langsung memberikan sejumlah uang di depan sebagai biaya transportasi.
"Modusnya lewat sosial media, setelah ada chat. informasi yang kami dapatkan, mereka (korban) langsung mendapatkan transfer uang, sehingga ini menjadi beban, dan mau tidak mau harus berangkat," ujar Hendra.
Lebih lanjut Hendra menyebut, saat tiba di Kamboja, para warga akan dipekerjakan sebagai admin judi online (Judol) dan harus mencapai target yang diberikan.
Katanya, jika target kerja yang diberikan itu tidak tercapai maka para pekerja migran itu akan diganjar sanksi mulai dari tidak menerima upah hingga dianiaya.
"Laporan yang masuk ke kita itu sebanyak 27 tahun 2024 ini. Semuanya ke Kamboja, dan kita sudah menyelesaikan laporan dan aduan dari korban juga keluarga. Bahkan ada lima jenazah yang kita pulangkan," ujar Hendra.
Hendra juga menegaskan jika Kamboja bukanlah negara penempatan resmi bagi tenaga kerja migran Indonesia, sehingga masyarakat diminta untuk lebih waspada.
Sementara itu, Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Christina Aryani, saat kunjungan kerjanya di Manado pekan lalu juga menyampaikan imbauan yang sama.
Ia meminta agar masyarakat lebih cermat dalam memilih tawaran kerja ke luar negeri sehingga tidak menjadi korban penipuan kerja.
"Di luar negeri judi online itu legal, jadi mereka harus selesaikan dulu kontrak kerjanya baru bisa pulang, ini banyak ditemukan oleh teman-teman Kemlu, jadi tolong sikapi dengan lebih bijak iklan kerja yang masuk," imbaunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar