terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Kenapa Balita Suka Pakai Barang Milik Orang Dewasa? - my blog
Nov 24th 2024, 12:06, by Eka Nurjanah, kumparanMOM
Siapa yang punya anak balita dan ia suka sekali mencoba barang-barang milik orang tua? Misalnya, mencoba sepatu ayah atau ibunya, lalu memakainya untuk berjalan.
Ternyata perilaku meniru yang dilakukan anak adalah salah satu kunci dalam pembelajaran lho, Moms.
Kata Psikolog soal Alasan Balita Suka Pakai Baju Orang Dewasa
Menurut Psikolog Anak dan Keluarga Ruang Mekar Azlia, Dhisty Azlia Firnady, M.Psi, Psikolog, balita belajar untuk menguasai hal-hal baru dari role model, yaitu orang dewasa terdekatnya.
Perilaku imitasi yg dilakukan anak adalah salah satu kunci dalam pembelajaran. Nah Moms, balita belajar untuk menguasai hal-hal baru dari role model, yaitu orang dewasa terdekatnya.
''Melakukan hal yang dilakukan orang dewasa juga bisa menjadi salah satu bentuk dari bermain pura-pura atau imaginative play. Permainan ini penting untuk merangsang keterampilan sosial-emosional, berpikir kreatif, dan belajar pemecahan masalah," kata Dhisty, kepada kumparanMOM, Senin (18/11).
Ya Moms, di usia 9 bulan anak biasanya sudah bisa menirukan gestur orang tua. Kemudian di usia 12 bulan, si kecil sudah mulai bisa imitasi kata.
"Sekitar 15-24 bulan, imitasi meniru perilaku sederhana orang tua. Misalnya angkat telepon, dan sebagainya," tuturnya.
Respons Orang Tua Ketika Balita Suka Barang Orang Dewasa
Bila melihat si kecil memakai barang-barang orang dewasa, orang tua bisa meresponsnya dengan:
1. Dukung Perilaku Meniru Anak
Orang tua perlu mendukung perilaku imitasi anak dan menjadikan hal itu untuk memfasilitasinya belajar.
2. Sebutkan Apa yang Anak Lakukan
Anda bisa mengatakan pada si kecil misalnya "Wah adik pakai sepatu merah ya." Hal itu penting untuk memperluas kosakata dan pemahamannya.
3. Tanya Hal yang Berkaitan dengan yang Dilakukan
Misalnya "Adik pakai sepatu siapa itu?". Sehingga, komunikasi dengan anak pun semakin terbangun.
4. Ajak Membuat Cerita atau Bermain Pura-pura
Misalnya "Adik sudah pakai sepatu, siap pergi main bola!"
5. Perpanjang Interaksi dengan Anak
Misalnya katakan pada anak "Iya sepatu merah, cerah ya warnanya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar