terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Disomasi karena Bias Gender, KPU Kota Yogya Akan Desain Ulang Maskot Pilkada - my blog
Nov 13th 2024, 12:53, by Award News, Pandangan Jogja
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta memutuskan akan melakukan re-desain maskot Pilkada Kota Yogyakarta 2024. Desain ulang maskot ini dilakukan setelah mendapat protes dan somasi dari sejumlah kelompok perempuan yang menilai maskot tersebut hanya mewakili gender laki-laki.
Ketua KPU Kota Yogya, Noor Harsya Aryosamodro, menyatakan keputusan ini diambil setelah diskusi intensif sejak pekan lalu.
"Kami akan me-redesign maskot yang inklusi," kata Harsya di Kantor KPU Kota Yogya, Rabu (13/11).
Selama tiga hari terakhir, menurut Harsya, KPU Kota Yogya melakukan perdebatan terkait dasar hukum, yuridis formal, sosiologi, hingga teknis. "3 hari ini kita berdebat. Berdebat dasar hukum, yuridis formal, secara sosiologi, teknis. Disepakati secara bulat pagi tadi," tambahnya.
KPU Kota Yogya juga berencana mengeluarkan surat permohonan maaf secara tertulis kepada publik terkait desain maskot lama, yang dinilai oleh Forum Perempuan Peduli Pilkada Kota Yogya 2024 mengandung bias gender karena mayoritas elemen desainnya menunjukkan maskulinitas.
KPU menargetkan agar desain baru maskot Pilkada Kota Yogyakarta ini selesai maksimal pada 19 November mendatang. Maskot baru ini nantinya hanya akan digunakan dalam bentuk digital karena anggaran untuk maskot boneka telah dialokasikan dan didistribusikan sebanyak 300 unit.
"Kami tidak buat maskot baru yang boneka karena anggarannya sudah terlaksana, terdistribusikan sebanyak 300," jelas Harsya. Ia menambahkan, "Re-desainnya yang 2 dimensi karena waktu kami tinggal 14 hari lagi, kemampuan kami hanya di 2 dimensi."
Per hari ini, KPU Kota Yogya memutuskan untuk tidak lagi menggunakan maskot lama dalam seluruh proses sosialisasi Pilkada. "Hari ini kami akan proses maskot yang bias gender tidak akan kami tampilkan di media sosial, di website kita, maupun dalam sosialisasi," kata Harsya.
Forum Perempuan Peduli Pilkada Kota Yogya 2024, melalui perwakilannya Siti Roswati Handayani, menyambut baik keputusan tersebut. "Kami nilai sudah ada itikad baik, kami hargai, menerima tuntutan kami," kata Siti di Kantor KPU Yogya.
Dalam pembuatan desain maskot baru, Forum Perempuan Peduli Pilkada Kota Yogya mengusulkan agar KPU melibatkan sejumlah stakeholder, termasuk DP3AP2KB Kota Yogya, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogya, pakar komunikasi massa, LSM, akademisi, Kesbangpol, KPU DIY, hingga Bawaslu Kota Yogya.
Diketahui sebelumnya, sejumlah kelompok perempuan di Kota Yogyakarta yang tergabung dalam Forum Perempuan Peduli Pilkada Kota Yogya 2024 mengajukan somasi terhadap maskot Pilkada Kota Yogya karena dinilai bias gender. Mereka mendatangi Kantor KPU Kota Yogya pada Rabu (6/11).
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan forum, Siti Roswati Handayani, menyatakan bahwa maskot lama dinilai mengedepankan citra maskulinitas, yang berpotensi menciptakan bias gender. Ini adalah somasi kedua yang mereka layangkan terkait maskot tersebut.
"Tampilan tubuhnya bias gender. Kita juga menanyakan kepada 60 orang, hampir 99 persen menjawab laki-laki," ungkap Siti di depan perwakilan KPU Kota Yogya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar