terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Persada Hospital Malang Nonaktifkan Dokter yang Diduga Lecehkan Pasiennya - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Persada Hospital Malang Nonaktifkan Dokter yang Diduga Lecehkan Pasiennya
Apr 18th 2025, 13:48, by Rini Friastuti, kumparanNEWS

Tim etik RS sub komite etik dan disiplin serta dokter spesialis forensik Persada Hospital Kota Malang Dr. Galih Endra Dita (kiri) dan Supervisor Humas Persada Hospital Malang, Sylvia Kitty Simanungkalit, Jumat (18/4/2025). Foto: Istimewa
Tim etik RS sub komite etik dan disiplin serta dokter spesialis forensik Persada Hospital Kota Malang Dr. Galih Endra Dita (kiri) dan Supervisor Humas Persada Hospital Malang, Sylvia Kitty Simanungkalit, Jumat (18/4/2025). Foto: Istimewa

Persada Hospital Kota Malang mengambil langkah tegas terkait dugaan kasus pelecehan yang dilakukan oleh dokter AYP kepada pasien perempuannya pada tahun 2022 lalu.

Tim Etik RS Sub Komite Etik dan Disiplin serta dokter spesialis forensik Persada Hospital Kota Malang Dr. Galih Endra Dita, mengatakan pihaknya telah menonaktifkan dokter AYP dari semua pelayanan rumah sakit.

"Sikap sementara yang kami ambil itu adalah yang bersangkutan dinonaktifkan dari semua pelayanan di Persada. Karena memang kalau di rumah sakitnya yang terpampang di website itu adalah mereka yang melakukan praktik dan melayani pasien di Persada," kata Galih saat jumpa pers, Jumat (18/4).

"Jadi kalau seorang tenaga medis itu tidak praktik atau massanya habis atau kewenangannya dicabut, maka dia tidak boleh dipampang di websitenya rumah sakit. Jadi sikap sementara satu, yang bersangkutan dinonaktifkan dari semua pelayanan di rumah sakit," lanjutnya.

Selain itu, kata Galih, Persada Hospital juga mengembalikan kewenangan pribadi dari dokter AYP.

Tim etik RS sub komite etik dan disiplin serta dokter spesialis forensik Persada Hospital Kota Malang Dr. Galih Endra Dita (kiri) dan Supervisor Humas Persada Hospital Malang, Sylvia Kitty Simanungkalit, Jumat (18/4/2025). Foto: Istimewa
Tim etik RS sub komite etik dan disiplin serta dokter spesialis forensik Persada Hospital Kota Malang Dr. Galih Endra Dita (kiri) dan Supervisor Humas Persada Hospital Malang, Sylvia Kitty Simanungkalit, Jumat (18/4/2025). Foto: Istimewa

"Yang kedua, seluruh kewenangan risk-nya itu ditarik kembali. Jadi itu adalah sikap dari rumah sakit melalui etik dan disiplin," ucapnya.

Galih menyampaikan, saat ini pihaknya masih melakukan investigasi internal untuk mengungkap peristiwa pelecehan itu.

Persada Hospital juga masih berusaha memanggil pengadu untuk memberikan keterangan atau informasi dugaan pelecehan yang dilakukan oleh dokter AYP.

"Nah, selanjutnya kami akan dengarkan informasi dari pengadu, setelah itu baru sikap final dari sub komite etik dan disiplin yang akan dilaporkan ke direktur rumah sakit untuk diputuskan menjadi kebijakan rumah sakit. Jadi ini sikap sementara untuk mendapatkan cover both side informasi dari pengadu," ungkapnya.

AYP, seorang dokter di rumah sakit Persada Hospital, Kota Malang, diduga melecehkan pasien perempuannya berusia 31 tahun. Kejadian itu pada bulan September 2022.

Kasus ini terungkap setelah korban menceritakan kejadian yang ia alami saat dirawat di rumah sakit tersebut.

Singkat cerita pada tabggal 28 September 2022, korban menjalani rawat inap di rumah sakit itu.

Lalu, dokter AYP masuk ke ruang inap korban dengan alasan untuk memeriksa kondisi kesehatannya. Dengan stetoskop yang ia bawa, dokter AYP melakukan pemeriksaan ke korban dan diduga terjadi pelecehan seksual.

Tak hanya itu, dokter AYP diduga sempat mengeluarkan ponsel yang diyakini korban untuk melakukan perekaman.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: