terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Koster Mau Bali Belajar Teknologi Pertanian dari Israel - my blog
Gubernur Bali Wayan Koster saat Musrenbang di Kantor Gubernur Bali, Selasa (15/4/2025). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Gubernur Bali Wayan Koster ingin pejabat Dinas Pertanian belajar dari Israel memanfaatkan teknologi meningkatkan produktivitas lahan pertanian di Pulau Dewata.
Salah satu di antaranya adalah inovasi teknologi dalam memanfaatkan lahan kering menjadi lahan pertanian.
"Itu sekarang banyak metodenya yang sangat berhasil, tidak lagi pertanian konvensional, tapi pertanian berbasis teknologi. Kalau perlu belajar ke Israel yang luar biasa," kata Koster saat Musrenbang di Kantor Gubernur Bali, Selasa (15/4).
Walau Pemprov Bali masih mampu memenuhi kebutuhan pangan 4,4 juta penduduk, Koster menyoroti tren pertumbuhan produksi pertanian Bali menurun dalam lima tahun belakangan. Bali surplus beras 100 ton tahun 2018 menjadi 53 ribu ton pada akhir 2024.
Gubernur Bali Wayan Koster di Gedung DPRD Bali, Kamis (20/7/2023). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Koster semakin was-was lantaran Bali saat ini dikepung masalah alih fungsi lahan. Sebagai catatan, Bali berencana menyusun aturan tentang alih fungsi lahan ini.
"Kalau ini tidak ditangani dengan baik. Hati-hati kita bisa kesulitan pangan di Bali karena luasan sawahnya menurun terus. Ribuan hektare per tahun lahan produktif itu berkurang karena eksploitasi lahan terlalu tinggi dalam pembangunan fasilitas pariwisata maupun fasilitas lainnya," katanya.
Bali berpotensi ketergantungan pangan impor apabila tak mampu meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Menurutnya, hal ini berbahaya karena Indonesia masih dibayang-bayangi mafia impor.
"Karena saya lama di badan anggaran DPR, tahu perilakunya itu. Jadi sulit sekali. Kalau mafia impor di Indonesia belum bisa diatasi, maka selamanya kita akan menghadapi masalah pangan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar