terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Cerita Pemotor Pilih Jalur Cileunyi-Nagreg Buat Mudik ke Cilacap - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Cerita Pemotor Pilih Jalur Cileunyi-Nagreg Buat Mudik ke Cilacap
Mar 28th 2025, 13:11, by Salmah Muslimah, kumparanNEWS

Pemudik motor melintas ke arah Jalan Raya Cicalengka-Nagreg, Jumat (28/3). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Pemudik motor melintas ke arah Jalan Raya Cicalengka-Nagreg, Jumat (28/3). Foto: Robby Bouceu/kumparan

Jalan Cileunyi-Nagreg di Jalur Selatan Jawa (Jasela) menjadi salah satu jalur favorit pemudik. Sejak H-4 Lebaran 2025, jalur arteri ini pun mulai ramai dilintasi baik oleh kendaraan roda dua maupun empat.

Husein (30), salah satunya. Berangkat bersama istri dari Bekasi menggunakan sepeda motor, dia melewati jalur ini untuk pulang ke Cilacap, Jawa Tengah. Alasan dia memilih jalur Nagreg-Cileunyi ternyata cukup unik.

Bukan agar cepat sampai atau menghindari titik macet. Ia pilih jalur Cileunyi-Nagreg semata buat mencari suasana baru dari rute yang biasa dilaluinya.

"Biasa lewat jalur Pantura, ke Tegal. Tapi lewat sana bosen. Jadi cari suasana baru juga," ucapnya saat ditemui di salah satu SPBU di Jalan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jumat (28/3).

Husein pemudik asal Bekasi yang memilih jalur Cileunyi-Nagreg untuk pulang kampung ke Cilacap, Jumat (28/3). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Husein pemudik asal Bekasi yang memilih jalur Cileunyi-Nagreg untuk pulang kampung ke Cilacap, Jumat (28/3). Foto: Robby Bouceu/kumparan

Selain soal jalur, Husein juga punya alasan memilih waktu mudik siang hari, saat kebanyakan pemudik melakukan perjalanan malam hingga dini hari guna menghindari titik-titik ramai seperti pasar.

"Soalnya kalau pagi-pagi masih ngantuk, kalau kalau malam pandangan kurang jelas," ucapnya.

SPBU Dicek

Disinggung soal isu bahan bakar minyak (BBM) oplosan yang sempat mencuat beberapa waktu lalu, dia mengaku tak khawatir. Sebab, selain sejak semula telah memakai BBM jenis pertalite, kekhawatirannya mereda dengan adanya instansi-instansi yang melakukan pengecekan untuk standar BBM.

"Iya, lebih tenang karena kalau sudah dipastikan sesuai enggak bakal merusak ke mesin motornya," ujar dia.

Terkait hal ini, aparat kepolisian di wilayah Kabupaten Bandung, telah mengecek sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di jalur mudik di Cileunyi-Nagreg. Hal itu meliputi uji density, uji visual, dan uji tera atau literisasi.

Hasilnya, sejumlah SPBU yang berada di jalur tersebut dipastikan telah memenuhi standar yang ditetapkan regulasi.

"Tidak ditemukan adanya penyimpangan atau kecurangan dalam kualitas maupun kuantitas BBM," kata Kasat Reskrim Polresta Bandung Kompol Luthfi Olot Gigantara, Kamis (27/3).

"Kami pastikan bahwa seluruh SPBU yang berada di jalur mudik dan arus balik siap melayani pemudik dengan standar yang berlaku," imbuhnya.

Dengan langkah ini, diharapkan pemudik jadi tak khawatir soal BBM yang dikonsumsi selama perjalanan mudik. Sebab selain pengecekan kemarin, pemantauan terhadap SPBU juga akan dilakukan guna memastikan hal tersebut.

Sementara itu pada H-3 Lebaran atau Jumat (28/3) pukul 11.47 WIB, terpantau arus lalu lintas kendaraan di Jalan Raya Cileunyi hingga Jalan Raya Cicalengka-Nagreg ramai lancar. Tak terlihat penumpukan kendaraan baik roda dua maupun empat.

Namun begitu, sejumlah kendaraan dengan plat nomor luar wilayah Bandung Raya, terlihat di sekitar titi di atas.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: