terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Keponakan Prabowo soal Koalisi Permanen: Demokrasi RI Beda, Elite Harus Bersatu - my blog
Feb 18th 2025, 16:01, by Fadjar Hadi, kumparanNEWS
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusomo di tempat Rapimnas Gerindra, Jakarta, Senin (23/10/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Wakil Ketua Umum Gerindra, Rahayu Saraswati, menjelaskan soal tawaran dari Presiden RI sekaligus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto terkait koalisi permanen.
Keponakan Prabowo ini mengatakan, pernyataan Prabowo itu merupakan sebuah harapan. Ia menilai, kondisi demokrasi Indonesia berbeda sehingga para elite harus bersatu.
"Ya itu sebenarnya (koalisi permanen) tentunya harapan ya. Harapan karena kita punya sistem demokrasi yang berbeda dari negara lain, yang di mana harus adanya persatuan antara para elite," kata Sara, sapaan akrabnya, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (18/2).
"Dan itu merupakan harapan dari Pak Prabowo, bukan hanya sebagai Presiden tapi juga saat itu berbicara sebagai Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina dari Partai Gerindra," tuturnya.
Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menghadiri perayaan HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Wacana pembentukan koalisi pemenangan Prabowo saat Pilpres 2024 lalu menjadi koalisi permanen muncul setelah silaturahmi Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Hambalang sehari setelah Prabowo terpilih kembali menjadi Ketum Gerindra periode 2025-2030.
Menurut Sara, tidak ada yang salah jika ditinjau dari segi demokrasi Indonesia. Ia menjelaskan sejak awal bentuk demokrasi di Indonesia berbeda dengan di luar negeri, yaitu tidak mengenal oposisi.
"Perlu dipahami teman-teman media dan juga masyarakat, bahwa sekali lagi sistem demokrasi yang ada di Indonesia ini berbeda. Kita menganut musyawarah mufakat yang artinya apa? Harus ada konsensus," kata putri Hashim Djodjohadikusumo yang merupakan adik dari Prabowo ini.
"Jadi kalau kita bicara check and balance DPR dengan yang namanya eksekutif itulah check and balance. Di mana kami sebagai wakil rakyat tugas kami adalah untuk mengawasi bahwa apa yang sudah kami undang-undangkan terimplementasi dengan baik," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar