terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat Jadi 10,27 Persen di Januari 2025 - my blog
Mar 4th 2025, 15:12, by Nicha Muslimawati, kumparanBISNIS
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit perbankan per Januari 2025 mencapai Rp 7.782 triliun, naik 10,27 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Namun, angka ini melambat jika dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 10,39 persen (yoy).
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengatakan pencapaian ini menunjukkan kinerja intermediasi perbankan masih tumbuh positif dengan profil risiko yang tetap terjaga pada Januari 2025.
"Pada Januari 2025 pertumbuhan kredit tetap melanjutkan double digit growth sebesar 10,27 persen year on year. Sebelumnya hanya beda sedikit, pada bulan Desember adalah 10,39 persen menjadi total Rp 7.782 triliun," kata Dian dalam konferensi pers RDK, Selasa (4/3).
Dari sisi kualitas kredit, per Januari 2025 tercatat kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) Gross sebesar 2,18 persen, sedangkan NPL Net di level 0,75 persen. LaR mengalami penurunan dan berada di level 9,72 persen, sementara Desember lalu tercatat 9,28 persen.
"Meskipun meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, namun ratio NPL gross dan LAR menurun dibandingkan posisi Januari 2024 yang masing-masing sebesar 2,35 persen dan 11,6 persen. Ratio LAR tersebut juga di bawah level sebelum pandemi, sebesar 9,93 persen pada Desember 2019," jelasnya.
Sementara itu Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 8.879,2 triliun. Nilai tersebut meningkat 5,51 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dian mengatakan likuiditas industri perbankan pada Januari 2025 tetap memadai dengan rasio alat likuid terhadap non-core deposit (AL/NCD) dan alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 114,86 persen dan 26,03 persen.
"Jadi seluruhnya masih di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen," imbuh Dian.
Adapun tingkat profitabilitas bank atau ROA sebesar 2,34 persen per Januari 2025 dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,69 persen. Menurut Dian, ini menunjukkan kinerja industri perbankan tetap resilien dan stabil.
Kinerja perbankan yang positif juga tercermin dari permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) yang berada di level 27,05 persen, dari sebelumnya pada Desember sebesar 26,69 persen.
"CAR yang tinggi ini menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat di tengah kondisi ketidakpastian global," tutur Dian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar