terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Partai Politik Diusulkan Pakai Sistem Berjenjang seperti Liga Sepak Bola - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Partai Politik Diusulkan Pakai Sistem Berjenjang seperti Liga Sepak Bola
Mar 5th 2025, 14:16, by Wisnu Prasetiyo, kumparanNEWS

Komisi II menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum dengan ahli dari universitas membahas UU Pemilu dah Pemiluhan Kepala Daerah, Rabu (5/3/2025).  Foto: Haya Syahira/kumparan
Komisi II menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum dengan ahli dari universitas membahas UU Pemilu dah Pemiluhan Kepala Daerah, Rabu (5/3/2025). Foto: Haya Syahira/kumparan

Founder Sindikasi Pemilu dan Demokrasi, Dian Permata, mengusulkan penerapan sistem berjenjang dalam kepesertaan partai politik di pemilu. Ia menganalogikan penerapannya mirip dengan sistem degradasi dan promosi dalam liga dalam sepak bola.

Tujuannya untuk memperkuat sistem kepartaian agar memiliki basis yang matang di tingkat daerah sebelum bertarung di tingkat nasional.

"Kayak main bola, kan ada liga-liganya. Semangatnya bukan membatasi hak politik orang untuk membentuk organisasi, tapi memastikan partai benar-benar berjuang dari bawah," kata Dian dalam rapat bersama Komisi II DPR RI membahas perubahan UU pemilu dan Pilkada, Rabu (5/3).

Ia juga mengusulkan agar ambang batas parlemen juga diterapkan di tingkat daerah. Sehingga partai yang tidak memenuhi ambang batas di DPRD kabupaten atau kota tidak bisa langsung baik ke DPRD Provinsi dan DPR RI.

"Jadi mereka tidak langsung main di tingkat nasional, tetapi mulai dari daerah dulu," kata Dian.

Petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) berjalan di dekat bendera partai politik peserta Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Senin (1/5/2023).  Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) berjalan di dekat bendera partai politik peserta Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Senin (1/5/2023). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

"Partai tidak langsung main ke nasional, dia main di liga bawah dulu, dapat kursi atau tidak, dia naik lagi ke provinsi, dia dapat kursi berapa baru naik ke nasional, itu satu sisi untuk mematangkan partai," sambungnya.

Saat ini, Indonesia menerapkan aturan ambang batas parlemen sebesar 4 persen untuk DPR RI, tetapi tidak ada ambang batas parlemen untuk DPRD provinsi maupun kabupaten/kota.

Akibatnya, partai yang gagal lolos ke DPR RI masih bisa eksis di DPRD tanpa batasan tertentu.

Sistem yang diusulkan oleh Dian sebenarnya mirip dengan konsep Multi-Level Electoral Competition atau sistem pemilu yang bersifat berjenjang, yang diterapkan di Amerika Serikat.

Sistem ini membuat partai politik harus membangun kekuatan dari bawah dengan cara memenangkan pemilu di tingkat lokal dan negara bagian sebelum bisa sukses di tingkat nasional.

Hal ini juga kemudian membuat pola terkait politikus yang biasanya berkarier dari bawah, memulai dari jabatan lokal atau legislatif negara bagian sebelum maju ke Senat atau kursi DPR AS.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: