Unikaja.com - Jika anda melihat berita tentang Negara Kongo, kita akan melihat realita kenyataan Neraka Dunia, terutama Neraka bagi wanita. Saya sampai hampir meneteskan air mata ketika melihat kenyataan realita di sana. Bagaimana tidak, coba Anda bayangkan, sejak tahun 1998 sampai sekarang sudah 5 juta orang lebih meninggal, dan mayoritas anak-anak dan wanita. Perih sekali saya mendengarnya. Sampai negara ini mendapat julukan "ibu kota pemerkosaan dunia." Entah bagaimana kenapa dunia sepertinya memalingkan muka melihat hal ini.
Di Negara Kongo, para pelanggar hak wanita tidak akan dihukum. Entah karena perangkat hukum atau sistem hukum yang tidak berjalan di negara itu. Para wanita di negara ini tidak pernah aman bahkan ketika mereka berada di rumah dan kasurnya sendiri pada malam hari. Karena itulah, maka banyaklah para pengungsi wanita dari negara ini pindah ke negara lainnya.
Sekarang coba Anda bayangkan, setiap hari terjadi hampir 1.100 pemerkosaan dan ini hasil penelitian dari PBB. Seperti apa keadaannya? Yang jelas karena mereka tidak dihukum, maka para tentara, pemberontak separatis, bahkan warga sipil melakukan hal tersebut. Wanita tidak ada harganya sama sekali di Negeri ini. Sungguh biadab sekali.
Sebutlah namanya Yohanna, seorang guru sekolah dasar di daerah Kongo Timur. Kegiatannya setiap hari mengajar dan mendidik anak-anak. Suatu ketika ia sedang mengajar dan didatangi oleh sekelompok--sekitar 6-7 orang pemberontak separatis, dan ia diperkosa di depan murid-muridnya. Setelah diperkosa, ia dibiarkan saja sampai kelaparan dan infeksi kemaluannya. Seperti sampah, warga sekitar bukannya menolong tetapi Yohanna malah dibuang di semak-semak dan dibiarkan begitu saja. Kedinginan, kepanasan, seperti bangkai hidup di semak-semak, tidak ada yang berani menolong sampai tim PBB datang dan menolongnya. Sudah mengalami trauma dan mengalami infeksi, akhirnya Yohanna menghembuskan nafas terakhirnya di balai kesehatan. Itu pun setelah dibuang di semak-semak selama 6 hari hingga badannya kurus kering.
Ini bukan isapan jempol, sampai hari ini saat saya menulis hal ini, masih terjadi pemerkosaan dan Yohanna-Yohanna yang lain di Kongo. Itulah Neraka Dunia.
Bersyukurlah karena kita dilahirkan di negara yang lumayan makmur dan aman. Coba jika kita dilahirkan di Kongo? Banyak yang patut kita syukuri. Jika direnungkan keuntungan kita masih segalanya di atas kerugian. Sadarilah, semua yang terjadi di Kongo diakibatkan perang saudara dalam waktu yang bekepanjangan. Itulah akibat perang. Infrastruktur dan fasilitas umum hancur lebur, Negara morat marit, tidak ada yang dapat untung karena perang kecuali penjual senjata. Hindari perang dalam bentuk apa pun.Jadikan hal tersebut sebagai pemupuk rasa syukur di hati kita.(
KabarIndonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar