Unikaja.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pariaman, Sumatera Barat, memantau aktivitas "asmara subuh" di tepi pantai. Kepala Satpol PP Pariaman, Sabar Maris, mengatakan pihaknya menurunkan sejumlah personil baik berpakaian dinas maupun berpakaian seragam untuk memantau muda-mudi yang berkegiatan sesuai shalat subuh.
"Biasanya para muda-mudi memanfaatkan hari Minggu pertama untuk berkumpul-kumpul dan berpacaran meskipun dalam suasana Ramadhan," ujarnya.
|
Ilustrasi |
Pemantauan tersebut akan dilakukan di sejumlah objek wisata pantai Pariaman mulai dari Pantai Kata, Gandoriah, hingga kawasan pantai Manggung serta Jalan Bypass Pariaman. Menurut Sabar, Pantai Gandoriah merupakan lokasi objek wisata pantai di Pariaman yang paling diminati warga dan muda-mudi untuk berkumpul-kumpul. Sedangkan Pantai Kata, kawasan objek wisata rekreasi di arah selatan Kota Pariaman yang tidak begitu ramai dikunjungi, justru menjadi target penertiban saat "asmara subuh".
Kawasan konservasi Pantai Manggung dalam beberapa hari terakhir juga terpantau sudah sering dikunjungi remaja. Selanjutnya, Jalan Bypass yang merupakan jalan dua jalur bebas hambatan juga sering dijadikan arena balap liar.
Masih Kenakan Mukena Sabar menilai beraktivitas seusai subuh tidak ada masalah. Namun bila sudah berduaan, maka hal tersebut akan mengganggu kenyamanan dan ketertiban umum. Apalagi, hal tersebut dilakukan di bulan Ramadhan.
Kebanyakan para remaja dan muda-mudi berkeliaran seusai subuh itu dengan masih menggunakan mukena dan membawa sarung. ''Yang sudah terpantau selama ini kebanyakan usia sekolah dan rata-rata mereka duduk di bangku SLTP,'' katanya.
Bila kedapatan berduaan atau bahkan melakukan hal-hal negatif menjurus kepada perbuatan mesum, pihaknya langsung akan menggiring mereka ke Kantor Satpol PP Pariaman untuk diproses lebih lanjut. Sesuai Perda 03 Tahun 2006, pelaku akan dipanggil orangtuanya untuk membuat surat pernyataan. Namun bila pelajar, pihaknya akan memanggil pihak sekolah.
Bila pasangan tanpa ikatan pernikahan tertangkap berzina, si perempuan akan langsung dikirimkan ke Panti Rehabilitasi Sukarami Kabupaten Solok. Sedangkan, laki-lakinya dipanggil orangtuanya untuk membuat surat pernyataan.
Hingga saat ini, belum diterima laporan adanya adanya warga atau muda-mudi yang kedapatan berdua-duaan melakukan perbuatan zinah. Kecuali penangkapan terhadap muda-mudi yang berzinah pada hari pertama puasa. Dua muda-mudi tersebut ditangkap di dalam toilet sekitar lapangan Merdeka Pariaman pada Senin lalu dan kini sudah diproses lebih lanjut.(Republika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar