Penyakit itu bertanggung jawab atas punahnya sejumlah spesies amfibi di seluruh dunia.
Dari pantauan para peneliti National Zoo di Washington, Amerika Serikat, diketahui bahwa sebuah penyakit amfibi yang menyebar sangat cepat telah mencapai kawasan yang sebelumnya bebas penyakit di Amerika Tengah.
Temuan chytridiomycosis di kawasan Darien, Panama itu merupakan masalah besar bagiPanama Amphibian Rescue and Conservation Project, sebuah konsorsium terdiri dari 9 institusi Amerika Serikat dan Panama yang berupaya untuk menyelamatkan 20 spesies kodok yang terancam punah.
Chytridiomycosis sendiri disebut-sebut sebagai penyebab anjlok dan punahnya populasi sejumlah spesies amfibi di seluruh dunia.
“Kami ingin menyelamatkan spesies amfibi yang ada di Darien, namun saat ini tidak ada waktu lagi untuk melakukannya,” kata Brian Gratwicke, biolog dari Smithsonian Conservation Biology Institute dan koordinator untuk proyek di Panama. “Proyek kami ini hanyalah satu dari sedikit upaya aktif untuk menghadapi kemungkinan punahnya spesies-spesies ini,” ucapnya.
Di tahun 2007, Doug Woodhams, peneliti dari Smithsonian Tropical Research Institute telah memeriksa kesehatan 49 ekor kodok di perbatasan Darien dan tidak ada satupun yang terdeteksi positif mengidap penyakit itu. Namun pada Januari 2010, diketahui terdapat 2 persen dari 93 ekor kodok yang diperiksa, mengidap chytridiomycosis.
“Menemukan chytridiomycosis pada kodok yang tinggal di perbatasan Darien terjadi jauh lebih cepat dibanding perkiraan,” kata Woodhams. “Penyebaran yang sangat cepat dan terus-menerus dari jamur penyebab chytridiomycosis sangatlah mengkhawatirkan,” ucapnya.
Dari pantauan para peneliti National Zoo di Washington, Amerika Serikat, diketahui bahwa sebuah penyakit amfibi yang menyebar sangat cepat telah mencapai kawasan yang sebelumnya bebas penyakit di Amerika Tengah.
Temuan chytridiomycosis di kawasan Darien, Panama itu merupakan masalah besar bagiPanama Amphibian Rescue and Conservation Project, sebuah konsorsium terdiri dari 9 institusi Amerika Serikat dan Panama yang berupaya untuk menyelamatkan 20 spesies kodok yang terancam punah.
Chytridiomycosis sendiri disebut-sebut sebagai penyebab anjlok dan punahnya populasi sejumlah spesies amfibi di seluruh dunia.
“Kami ingin menyelamatkan spesies amfibi yang ada di Darien, namun saat ini tidak ada waktu lagi untuk melakukannya,” kata Brian Gratwicke, biolog dari Smithsonian Conservation Biology Institute dan koordinator untuk proyek di Panama. “Proyek kami ini hanyalah satu dari sedikit upaya aktif untuk menghadapi kemungkinan punahnya spesies-spesies ini,” ucapnya.
Di tahun 2007, Doug Woodhams, peneliti dari Smithsonian Tropical Research Institute telah memeriksa kesehatan 49 ekor kodok di perbatasan Darien dan tidak ada satupun yang terdeteksi positif mengidap penyakit itu. Namun pada Januari 2010, diketahui terdapat 2 persen dari 93 ekor kodok yang diperiksa, mengidap chytridiomycosis.
“Menemukan chytridiomycosis pada kodok yang tinggal di perbatasan Darien terjadi jauh lebih cepat dibanding perkiraan,” kata Woodhams. “Penyebaran yang sangat cepat dan terus-menerus dari jamur penyebab chytridiomycosis sangatlah mengkhawatirkan,” ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar