sudah terlihat di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Ahad (7/2).
Kota yang mayoritas dihuni warga Tionghoa ini memang menjadi tempat
tujuan etnis Tionghoa dari berbagai kota di Indonesia dan luar negeri
untuk merayakan Imlek dan Cap Go Meh.
Perayaan kali ini akan dimeriahkan dengan lampion dan kue keranjang raksasa
di Lapangan Kridasana. Lampion raksasa dan kue keranjang ini dibangun
dengan dana swadaya masyarakat Singkawang untuk mendukung Visit
Indonesia Year 2010.
Lampion raksasa dibangun dengan ketinggian 24 meter berdiameter 32 meter.
Berbahan dasar bambu dan kayu cerucuk, sejak 4 Januari lalu, lampion raksasa
sudah mulai dikerjakan 35 orang. Dibutuhkan 3.500 batang bambu serta 2.000
meter kain parasut berwarna merah untuk membuat lampion. Dengan
pencahayaan lampu 4.000 ribu watt, 13 Februari mendatang, lampu lampion
raksasa ini diperkirakan selesai dan dinyalakan pada malam perayaan Imlek.
Sementara untuk kue keranjang raksasa dibutuhkan waktu 16 belas hari
untuk mengolah ketan dan gula pasir sebagai adonan kue keranjang. Selain
itu, dibutuhkan juga 4,6 yon ketan dan 4,6 ton gula pasir. Rencananya,
lampu lampion dan kue keranjang raksasa ini didaftarkan ke Museum Rekor
Indonesia (MURI) sebagai lampu lampion terbesar serta kue keranjang
terbesar di Indonesia.
Sumber : http://berita.liputan6.com/daerah/20...a.Sambut.Imlek
Spoiler for lampion raksasa:
Spoiler for kue keranjang raksasa:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar