Henry Luce lahir pada tahun 1898 di Tengchow (sekarang P'eng-lai), Cina, dimana ayahnya - seorang pelayan Presbiterian dan misionaris - mengepalai kampus kecil untuk warga Cina yang Kristiani. Henry menghabiskan seluruh masa kecilnya di Cina, dan sebagai hasilnya, bertumbuh dengan gambaran idealisnya akan Amerika sebagai 'masterpiece tak terselesaikan dari liberalisme demokratik dan kapitalisme.' Itu adalah sebuah gambaran yang ia tak pernah tinggalkan sepenuhnya.
Semenjak masa mudanya, dalam diri Henry muncul rasa yang begitu dalam akan kepastian moral, ambisi tak terpadamkan dan rasa ingin tahu yang tak terbatas. Ia membaca dengan lahap dan mengembangkan sebuah ketertarikan yang berlebihan pada traveling. Itu adalah kehausannya akan pengetahuan dan pengalaman yang menolongnya menentukan arah dari karir dalam hidupnya.
Setelah lulus dari Yale pada tahun 1920, Henry menghabiskan setahun di Inggris belajar di Oxford sebelum kembali ke Amerika Serikat, dimana ia mengambil sebuah pekerjaan sebagai reporter disamping sesama alumni Yale yakni Britton Hadden. Selagi bekerja bersama, keduanya membuat rencana-rencana untuk sebuah ide yang telah mereka diskusikan di Yale - sebuah bentuk baru dari majalah mingguan yang tidak hanya dengan sederhana melaporkan berita-berita, tetapi juga menginterpretasikannya bagi yang tidak memiliki waktu, energi atau pengetahuan untuk menginterpretasikannya bagi diri mereka sendiri. Merasakan bahwa itu akan menjadi komoditas langka di negeri tersebut, Henry memberi nama majalah itu TIME, dan mendesainnya agar dapat dibaca kurang dari satu jam.
'Itu tidak akan bekerja,' ujar jurnalis, editor, dan penulis ternama H.L. Mencken kepada Henry sebelum TIME diluncurkan. Tetapi pria muda yang ambisius ini tetaplah berani. Ia dan Hadden mengumpulkan $86.000, dan dengan seorang staf yang terdiri dari mereka sendiri dan tiga penulis penuh waktu lainnya, mereka mempublikasikan isu pertama dari TIME pada 3 Maret 1923.
TIME dengan cepat menarik pembaca yang terus bertumbuh, menggandakan sirkulasinya dalam setahun. Sebuah alasan besar bagi kesuksesan majalah tersebut adalah keunikannya. Tidak seperti berita periode nasional seperti Collier's dan Scribner's, yang terlihat lebih literar, TIME adalah rangkuman kejadian-kejadian sepanjang minggu yang penting dan terarah yang ditulis dengan gaya berbeda (dioriginalkan oleh Hadden) yang menangkap imajinasi yang padat, lancang, dan mengejutkan dari publik terdidik yang bertumbuh.
Pada 1928, Luce dan Hadden mencari dunia-dunia baru untuk ditaklukkan dan mulai bekerja pada sebuah konsep untuk majalah bisnis yang disebut Fortune, dimana Henry Luce menyatakan, akan menyediakan para wirausahawan dengan sebuah literatur mereka sendiri. Ia meyakinkan bahwa publikasi baruya akan diriset dengan baik dan diproduksi dengan kaya. Untuk memberikan Fortune pengaruh lebih banyak, ia memberi harga $1 per isu - sebuah hitungan mewah bagi sebuah majalah pada masa itu.
Tetapi sebelum isu pertama terluncurkan, Hadden meninggal secara tak terduga dikarenakan darah yang keracunan pada tahun 1929. Henry sangat terkejut, tetapi ia dengan cepat mendorong dirinya sendiri dan melanjutkan pekerjaan di Fortune, dimana pertama kalinya masuk kios-kios berita pada Februari 1930, tak lama setelah ribuan kekayaan secara instan terhilang dalam kehancuran pasar saham paling parah dalam sejarah Amerika. Meskipun dengan waktu yang tak beruntung itu, Fortune tetap sukses dan menjadikan Henry Luce sebagai figur paling penting di Wall Street. Henry Luce melanjutkan untuk mengembangkan kerajaannya dengan memperoleh Architectural Forum, dan mulai memproduksi 'The March of Time,' sebuah seri berita yang digelari paling imajinatif dalam era tersebut.
Dengan TIME berdiri sebagai pemimpin dalam bidang jurnalisme mingguan dan Fortune mengembangkan pembacaan yang termasuk orang-orang bisnis top di negeri tersebut, Henry Luce mengalihkan perhatiannya pada foto-jurnalisme dan memperkenalkan Life pada tahun 1936. Dengan foto-foto yang luar biasa dan kisah-kisah yang terbentang dari kisah mengharukan hingga spektakuler, Life dengan cepat menjadi fenomena. Meskipun itu adalah cetakan orisinal yang berjalan dengan 466.000 kopi yang adalah cetakan isu pertama terbesar dalam sejarah penerbitan majalah, permintaan akan majalah tersebut dengan cepat melebihi persediaan, dan kopi-kopi terjual pada level premium. Dalam setahun, sirkulasi Life melebihi 1 juta pembaca setiap minggunya.
Pada akhir 1930, Time Inc. mengembang menjadi tiga majalah berpenjualan tinggi di negeri tersebut. Tetapi Henry memiliki lebih dari bisnis dari pikirannya. Ia dapat melihat pertemuan petir di Eropa dan, melalui majalah-majalahnya, mulai untuk menyiapkan Amerika yang terisolasi untuk perang dunia yang ia rasa tak dapat terelakkan. Pada musim dingin tahun 1941, ia mempublikasikan esainya yang terkenal 'The American Century,' dimana ia berargumen bahwa Amerika Serikat dapat menentukan hasil dari perang ini, lalu membangun dunia yang bebas dan tertata setelah kemenangan Aliansi. Tulisan editorial tersebut, yang mencapai puluhan jutaan warga Amerika, menimbulkan sebuah debat panas antara internasionalis dan isolasionis. Tetapi debat tersebut menjadi pembicaraan ketika Jepang menyerang Pearl Harbor dan ‘memaksakan' Amerika masuk dalam Perang Dunia II.
Waktu berkembang sepanjang masa perang, dan pada akhirnya, itu menjadi salah satu perusahaan publikasi yang terbesar dan termakmur di dunia. Pada 1954, berharap untuk mendapatkan untung dari pencarian populasi akan liburan dan kesenangan, Luce meluncurkan Sports Illustrated yang sukses besar. Pada akhir tahun 1955, Time mengumpulkan penghasilan lebih dari $200 juta dalam setahun dan akan melanjutkan untuk berkembang hingga masa pensiunnya pada 1964. Sewaktu kematian Henry Luce pada tahun 1967, sirkulasi Life adalah 750 juta dan TIME memiliki sebuah sirkulasi sebanyak 350 juta.
Sekarang, TIME dan para pesaingnya menghasilkan yang nyaris mirip dengan originalnya. Tetapi mereka masih memiliki hutang besar pada pendiri jurnalisme majalah berita. Visi Henry Luce dari majalah yang akan menjelaskan dan menginterpretasikan kejadian-kejadian kompleks bagi audiens yang luas yang mengarah ke analisis berita yang berlawanan dari laporan tanpa basa-basi, dan mengubah jurnalisme selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar