Kendaraan umum seperti taksi merupakan alat transportasi yang cukup memadai bagi Anda yang tidak ingin berhimpit-himpitan dengan penumpang lain seperti di dalam bus atau yang kerepotan dengan barang belanjaan yang banyak. Namun di beberapa negara yang menjadi obyek wisata favorit para pelancong, taksi rupanya menjadi kendaraan yang dapat membuat mimpi buruk Anda menjadi kenyataan.
Seoul-Korea Selatan
Tentu saja, perangkat GPS dapat menolong seorang pengendara mobil yang tersesat di jalan, namun sayangnya beberapa sopir taksi di Seoul yang telah memasang layar menggunakannya untuk menonton siaran televisi dan ini dilakukannya ketika mengemudikan taksinya. Pihak pemerintah kota sendiri telah mengatakan, tindakan tersebut ilegal sejak tahun lalu.
Tidak hanya itu saja, bagi semua pihak pengendara taksi yang masih membandel menonton televisi saat berkendara akan didenda $500 Won, tetapi pengadilan yang lebih tinggi malah menjungkirbalikkan aturan. Polisi setempat mengatakan, akibat peraturan yang tidak tegas itu menyebabkan 200 kecelakaan pada tahun 2008, dan melukai lebih dari 350 orang.
Meksiko
Negara ini menjadi salah satu yang paling menyeramkan dalam cerita mengenai perilaku pengemudi taksi. Mungkin karena banyak tersebar, taksi VW bug berwarna hijau, seakan menjadi kendaraan umum yang standar ketika Anda berkunjung kesana. Namun sayangnya, lebih dari seperempat dari mereka adalah ilegal atau membajak taksi. Cerita yang paling sering terjadi disana adalah mengenai kasus penculikan penumpangnya untuk meminta dibawa ke ATM dan mengambil seluruh uang di bawah todongan senjata.
Delhi-India
Disana, para pengemudi kendaraan wajib memiliki kartu izin mengemudi layaknya SIM di Indonesia. Dengan adanya kartu tersebut pengemudi akan ditentukan jangkauan jaraknya untuk mengantar penumpang serta penghitungan tarif. Masalahnya, para pengemudi cenderung mengabaikan kartu tersebut dan seringkali menolak untuk menaati jarak jangkauan.
Bahkan ada beberapa kendaraan juga yang tidak menggunakan pintu seperti bajaj, mengabaikan penggunaan sabuk pengaman. Akibatnya dalam satu tahun terakhir sering terjadi insiden di mana penumpang dirampok, kendaraan terbakar, hingga diperkosa.
Manila-Filipina
Berbagi taksi dengan orang asing seringkali merupakan ide yang buruk di negara manapun, tapi tidak untuk di Manila. Kejahatan yang cukup umum di ibukota Filipina itu yaitu dirampok oleh seseorang yang duduk di belakang ketika Anda baru saja naik ke dalam taksi. Makin menjadi tidak nyaman ketika taksi yang isi penumpangnya bisa lebih dari lima orang tersebut, tidak dilengkapi oleh AC.
Caracas-Venezuela
Kota Venezuela ini memiliki taksi dengan tingkat bahaya yang sangat tinggi. Hampir sama dengan yang terjadi di Meksiko, dimana oleh si sopir taksi, Anda akan diantar ke ATM (bahkan lebih dari beberapa ATM) untuk menarik uang Anda tanpa ada sisa sepeser pun. Biasanya yang menjadi pelaku adalah segerombolan geng lokal gipsi yang menjalankan sendiri tindak kejahatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar