Studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Epidemiologi Kanker mengungkap, pria yang mulai menunjukkan tanda-tanda kebotakan sebelum usia 30 tahun memiliki risiko 45 persen lebih rendah menderita kanker prostat, dibandingkan pria yang tak mengalami kerontokan rambut.
Kesimpulan itu dibuat berdasar penelitian yang dilakukan terhadap 2.000 pria berusia 40-47 tahun. Setengah di antaranya menderita kanker prostat. Para peneliti kemudian menguji hubungan kadar testosteron dengan masalah kerontokan rambut di usia muda.
Hasil penelitian itu cukup mengundang kontroversi. Sebab, membalikkan fakta yang terungkap dalam sejumlah penelitian sebelumnya bahwa pria botak justru berisiko tinggi menderita kanker prostat.
Mayoritas kebotakan pada pria berkaitan dengan dihidrotestosteron (DHT), yang dihasilkan oleh hormon testosteron. DHT berperan penting dalam pertumbuhan rambut dan proses kematangan seksual laki-laki. Semakin tinggi kadar DHT dalam darah akan mempercepat proses pengecilan folikel yang membuat rambut mudah rontok dan terjadilah kebotakan permanen.
Para peneliti lalu menghubungkan hal itu dengan pertumbuhan kanker prostat yang berkaitan dengan hormon testosteron. Penelitian terbaru mengungkap, kadar testosteron yang tinggi pada pria muda sangat membantu untuk memerangi penyakit paling ditakuti pria itu.
"Jika hasil penelitian ini benar, akan menjadi informasi yang sangat berguna bagi kami untuk semakin memahami bagaimana kerja testosteron dalam tubuh dan bagaimana hormon ini mempengaruhi sistem jaringan di tubuh," kata Kepala Penelitian di Yayasan Kanker Prostat di Amerika Serikat, Dr Helen Rippon.
Dalam penelitian itu juga tertulis bahwa pria yang mengalami kebotakan di usia muda hanya sekitar 23-30 persen. Mayoritas pria menderita kebotakan di usia 50 tahun.
sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3647007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar