MOSKOW (SuaraMedia News) - Vendor anti-virus Kaspersky merilis 10 negara produsen trojan terganas yang mampu mencuri passwords. Daftar negara tersebut diungkapkan pada konferensi tentang ancaman cyber crime di masa mendatang, yang berlangsung di Moskow
China menduduki urutan teratas sebagai negara pembuat Trojans dengan menguasai 63 persen disusul Rusia (12%). Sementara Jerman, India dan Turki menduduki urutan berikutnya dengan posisi 4 persen. Sedangkan Mesir, Amerika Serikat, Ukraina, Meksiko, dan Perancis menduduki posisi dengan memproduksi 3 persen jumlah trojan yang beredar.
Aleks Gostev, director of the Global Research and Analysis Team Kasperski mengatakan, negara lain yang agak mengejutkan adalah hadirnya Mesir dalam daftar 10 negara pencipta Trojan. Padahal diketahui negara tersebut bukanlah tipikal negara pembuat trojan.
Seperti dilaporkan ITP.net, Sabtu (30/1/2010), data tersebut didasarkan pada penelitian pada puluhan juta komputer di seluruh dunia. 'Mesir merupakan korban terparah dalam kasus kejahatan cyber pada 2008, tapi pada 2009 jumlah serang ke mesir semakin menurun,' kata Gostev.
'Selain Mesir, yang mengejutkan adalah Turki yang pernah melakukan menyerang website surat kabar Yahudi berbendera Inggris, mengganti halaman utamanya dengan sebuah bendera Palestina, ujar editor surat kabar tersebut.
Website untuk Jewish Chronicle – surat kabar Yahudi tertua di dunia yang terus diterbitkan – tercemar selama beberapa jam pada hari Minggu, ujar editor Stephen Pollard pada hari Senin.
“Tidak ada kerusakan yang ditimbulkan, sejauh yang kami ketahui,” ujarnya. Website itu kembali online pada Senin siang.
Sejumlah hacker pro-Palestina itu berhasil membobol website The Jewish Chronicle dan melakukan perombakan pada tampilannya.
Versi terbajak dari website itu, yang sempat tertangkap oleh Google, memperlihatkan sebuah bendera Palestina besar dengan latar belakang hitam. Dalam sebuah pesan yang dimasukkan dalam bahasa Inggris dan Turki, kelompok yang menyebut dirinya sebagai “Mujahid Palestina” itu mengutip beberapa ayat dari Al-Qur’an.
, banyak malware yang kini dibuat di Turki,' ujarnya.
Daftar negara produsen trojan tercangih
1.China
2.Russia
3.Jerman
4.India
5.Turki
6.Mesir
7.Amerika Serikat
8.Ukraina
9.Meksiko
10. Perancis
Di 2009, banyak yang melihat adanya epidemik malware yang didukung file berbahaya. Metode serangan ini telah digunakan beberapa virus, seperti TDSS dan Virut.
Penjahat cyber saat kini mulai membuat usaha untuk melegalisasi dirinya. Selain itu mereka mulai mencari uang dengan cara menciptakan trafik yang besar menggunakan botnet. Program antivirus palsu akan makin mengganas di tahun 2010.
Namun, banyak antivirus yakin, dengan adanya monitoring pasar oleh perusahaan keamanan TI dan agen hukum pemerintah, distribusi antivirus tersebut akan semakin sulit. Serangan pada Google Wave. Serangan ini diyakini akan terus menjadi headline di 2010.
Serangan di servis Google akan dimulai dengan pola pengiriman spam, kemudian serangan phising, memanfaatkan celah-celah pada website dan penyebaran malware. Meningkatnya serangan pada iPhone dan ponsel Android sebagai platformnya. Serangan pada paltform tersebut muncul di tahun 2009, menandakan ketertarikan para penjahat cyber.
Banyak para penjahat memanfaatkan hari-hari istimewa untuk menyebarkan malware. Hari Valentine, isu H1N1, jatuhnya pesawat Air France Flight 447, Serena Williams, hingga kematian Michael Jackson. Para pembuat malware dan spammer mencoba memikat pengguna internet yang tidak menaruh curiga untuk mendownload malware, membeli produk dan terjebak dalam penipuan. Pencurian Data Terus Berlangsung.
Menurut Identity Theft Resource Center, sampai 13 Oktober 2009, 403 kasus penerobosan data telah dilaporkan sepanjang tahun dan mengekspos lebih dari 220 juta dokumen. Menurut Ponemon Institute, orang dalam yang tidak bermaksud jahat terus mewakili bagian terbesar dari insiden hilangnya data dengan 88 persen dari seluruh insiden kehilangan data disebabkan oleh orang dalam seperti karyawan dan partner.
sumber :http://www.suaramedia.com/dunia-teknologi/computer-it/16650-waspada-10-negara-produsen-trojan-terganas.html
China menduduki urutan teratas sebagai negara pembuat Trojans dengan menguasai 63 persen disusul Rusia (12%). Sementara Jerman, India dan Turki menduduki urutan berikutnya dengan posisi 4 persen. Sedangkan Mesir, Amerika Serikat, Ukraina, Meksiko, dan Perancis menduduki posisi dengan memproduksi 3 persen jumlah trojan yang beredar.
Aleks Gostev, director of the Global Research and Analysis Team Kasperski mengatakan, negara lain yang agak mengejutkan adalah hadirnya Mesir dalam daftar 10 negara pencipta Trojan. Padahal diketahui negara tersebut bukanlah tipikal negara pembuat trojan.
Seperti dilaporkan ITP.net, Sabtu (30/1/2010), data tersebut didasarkan pada penelitian pada puluhan juta komputer di seluruh dunia. 'Mesir merupakan korban terparah dalam kasus kejahatan cyber pada 2008, tapi pada 2009 jumlah serang ke mesir semakin menurun,' kata Gostev.
'Selain Mesir, yang mengejutkan adalah Turki yang pernah melakukan menyerang website surat kabar Yahudi berbendera Inggris, mengganti halaman utamanya dengan sebuah bendera Palestina, ujar editor surat kabar tersebut.
Website untuk Jewish Chronicle – surat kabar Yahudi tertua di dunia yang terus diterbitkan – tercemar selama beberapa jam pada hari Minggu, ujar editor Stephen Pollard pada hari Senin.
“Tidak ada kerusakan yang ditimbulkan, sejauh yang kami ketahui,” ujarnya. Website itu kembali online pada Senin siang.
Sejumlah hacker pro-Palestina itu berhasil membobol website The Jewish Chronicle dan melakukan perombakan pada tampilannya.
Versi terbajak dari website itu, yang sempat tertangkap oleh Google, memperlihatkan sebuah bendera Palestina besar dengan latar belakang hitam. Dalam sebuah pesan yang dimasukkan dalam bahasa Inggris dan Turki, kelompok yang menyebut dirinya sebagai “Mujahid Palestina” itu mengutip beberapa ayat dari Al-Qur’an.
, banyak malware yang kini dibuat di Turki,' ujarnya.
Daftar negara produsen trojan tercangih
1.China
2.Russia
3.Jerman
4.India
5.Turki
6.Mesir
7.Amerika Serikat
8.Ukraina
9.Meksiko
10. Perancis
Di 2009, banyak yang melihat adanya epidemik malware yang didukung file berbahaya. Metode serangan ini telah digunakan beberapa virus, seperti TDSS dan Virut.
Penjahat cyber saat kini mulai membuat usaha untuk melegalisasi dirinya. Selain itu mereka mulai mencari uang dengan cara menciptakan trafik yang besar menggunakan botnet. Program antivirus palsu akan makin mengganas di tahun 2010.
Namun, banyak antivirus yakin, dengan adanya monitoring pasar oleh perusahaan keamanan TI dan agen hukum pemerintah, distribusi antivirus tersebut akan semakin sulit. Serangan pada Google Wave. Serangan ini diyakini akan terus menjadi headline di 2010.
Serangan di servis Google akan dimulai dengan pola pengiriman spam, kemudian serangan phising, memanfaatkan celah-celah pada website dan penyebaran malware. Meningkatnya serangan pada iPhone dan ponsel Android sebagai platformnya. Serangan pada paltform tersebut muncul di tahun 2009, menandakan ketertarikan para penjahat cyber.
Banyak para penjahat memanfaatkan hari-hari istimewa untuk menyebarkan malware. Hari Valentine, isu H1N1, jatuhnya pesawat Air France Flight 447, Serena Williams, hingga kematian Michael Jackson. Para pembuat malware dan spammer mencoba memikat pengguna internet yang tidak menaruh curiga untuk mendownload malware, membeli produk dan terjebak dalam penipuan. Pencurian Data Terus Berlangsung.
Menurut Identity Theft Resource Center, sampai 13 Oktober 2009, 403 kasus penerobosan data telah dilaporkan sepanjang tahun dan mengekspos lebih dari 220 juta dokumen. Menurut Ponemon Institute, orang dalam yang tidak bermaksud jahat terus mewakili bagian terbesar dari insiden hilangnya data dengan 88 persen dari seluruh insiden kehilangan data disebabkan oleh orang dalam seperti karyawan dan partner.
sumber :http://www.suaramedia.com/dunia-teknologi/computer-it/16650-waspada-10-negara-produsen-trojan-terganas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar