Punya panjang sekitar 14 kaki (4,2 m) rudal berjulukan WaveRider mi masuk golongan arsenal eksotis dan high-tech. Dengan hidung bersudut, flaps di bagian tengah serta inletdi ba-wah perut, sosoknya merupakan gabungan antara wahana angka-sa luar dan rudal jelajah masa depan. Jangan heran bila Pentagon mematok X-51 WaveRider baru bisa beroperasi satu dekade ke depan. Uji terbang dilakukan paling cepat pada 2008.
Bicara tentang kecepatan, disinilah kunci dari kesaktian X-51. Dalam kondisi normal rudal mampu melesat hingga kecepatan Mach 5. Atau bila dihitung sekitar tujuh kali lebih cepat ketimbang Tomahawk. Dalam penerapan di lapangan jika di-lontarkan dari Laut Arab menuju target di timur Afghanistan, X-51 hanya butuh 20 menit saja buat merampungkan misinya.
Sementara untuk urusan bahan bakar tetap memakai standar AB AS yaitu JP-7. Alhasil bisa di-simpulkan, X-51 memang bu-kanlah sekadar proyek mimpi. (from Angkasa)
Bagi orang awam, proyek pengembangan X-51 terkesan mengada-ada. Maklum, selama ini penerbangan hipersonik dianggap hanya berlaku pada penerbangan luar angkasa atau rudal balistik. Pentagon punya alasan yang menjamin program X-51 bakal melenggang tanpa hambatan. Pada 2004 NASA berhasil melakukan uji coba pe-nerbangan level dengan kecepat-an hipersonik pada wahana X-43A. Berbekal mesin ramjet, wahana tadi mampu melesat hingga Mach 10. Alias dua kali dari syarat kecepatan minimal X-51. Berbekal ilmu dari NASA, Pentagon tinggal melakukan pembenahan. X-51 Waverider nantinya bakal dikemas kompak hingga seukuran JASSM (Joint Air to Surface Standoff Missile). Tujuannya tak lain agar bisa diusung jet-jet berukuran kecil.
Sementara untuk urusan bahan bakar tetap memakai standar AB AS yaitu JP-7. Alhasil bisa di-simpulkan, X-51 memang bu-kanlah sekadar proyek mimpi. (from Angkasa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar