Setelah turun dari puncak kekuasaan, Soekarno sempat menengok seorang Mayor yang sedang sakit di daerah Bogor. Disana ia mengeluh - ketika sedang berada di Sukabumi -rakyat seperti ketakutan melihatnya. Seperti penderita penyakit lepra yang harus dijauhi.
Disana Bung Karno baru tahu bahwa memang rakyat telah diintimidasi untuk tidak mendekati dirinya. Barang siapa yang terlihat mendekati, berbicara atau menyapa akan diinterogasi pihak militer. Hanya orang yang berani mengambil resiko berbicara dengan Bung Karno. Termasuk Sang mayor.
Transmigrasi
Salah satu program kependudukan yang menjadi icon Orde baru. Banyak cerita cerita dibalik penggusuran desa untuk untuk pembangunan. Pembuatan bendungan, pengentasan kemiskinan dan janji janji kehidupan yang lebih baik di tanah baru. banyak juga cerita dan derita tanah yang tandus, sulitnya menembus hutan, dan perjuangan hidup di tanah baru. Apa kabar program Transmigrasi sekarang ? masih relevankah ?
Soekarno cukur
Sebuah penggambaran Presdien Pertama Indonesia sedang dicukur rambutnya
Penembakan Mahasiswa - 1
Situasi penembakan Mahasiswa di depan Universitas Atmajaya - November 1998.
Photo : Indonesia in Soeharto’s years
Mereka Yang Hilang
Dari kiri : Wiji Thukul- penyair yang hilang, Kanan : Wajah Wajah aktivis mahasiswa yang sampai sekarang belum kembali.
Photo : Indonesia under Soeharto’s year
Golkar
Suatu waktu ketika Golongan Karya menjadi ‘ Rulling Party ‘ di negara ini, dan disatu pihak membuat mereka yang berseberangan menjadi antipati dengannya. Golkar juga terbukti berhasil melewati krisis dan ancaman pembubaran sewaktu gempita reformasi. Kini Golkar berubah baju dan terlihat lebih reformis. Apakah anda percaya ? Only time will tell.
Sumber Photo : Indonesia in Soeharto’s year
Mbak Tutut
Kiri - Melakukan wawancara setelah dilantik menjadi Menteri Sosial Kabinet terakhir Soeharto. Kanan atas - Memberikan sumbangan sepedamotor kepada militer. Kanan bawah - Bersama Harmoko, bekas juru bicara Soeharto sekaligus Ketua Golkar.
Kerusuhan Mei 1998
Kerusuhan di Jakarta bulan Mei 1998 merupakan kisah tragis perjalanan bangsa ini. Harga yang sangat mahal. Gambar kiri atas. Sebuah lukisan Liem Sioe Liong yang dijarah dan dibakar massa. Kanan atas - Masyarakat membersihkan sisa sisa puing kendaraan di Jalan Otto Iskandar Dinata. Kiri bawah. Evakuasi mayat dari sebuah pusat perbelanjaan yang terbakar di Klender. Kanan bawah - Seorang penjarah mengumpulkan barang barang hasil jarahannya.
Foto : Indonesia in Soeharto’s Years
Gerakan Mahasiswa ITB 1978
“Hanya Tuhan yang boleh tindas kami, itupun kalau Ia mau”
Mungkin mahasiswa ITB zaman sekarang sudah tidak mengenal lagi cerita ini. Dan mungkin juga mahasiswa-mahasiswa kampus lainnya, ketika almameter mereka mengalami tindakan represif yang sama. Tetapi gambar adalah bukti otentik bahwa benar kampus-kampus mereka pernah mencatat sejarah yang pahit.
Penolakan Soeharto sebagai Presiden kembali di ITB, 16 Januari 1978. Dan ini berbuntut panjang pada agresi aparat keamanan masuk ke dalam kampus ITB.
Di gambar ini adalah Boulevard - jalan yang membelah kampus ITB. Terlihat tentara berada di pintu gerbang utama kampus, siap merangsek ke dalam kampus.
Digambar ini, mahasiswa di pagar betis dan dilakukan pemeriksaan KTM.
Penjagaan gerbang-gerbang kampus sejak suksesnya invasi aparat ke dalam kampus.
Pemeriksaan massal yang berujung pada penahanan beberapa mahasiswa.
- Penolakan Soeharto : 16 Januari 1978
- Agresi Militer Pertama : 1 Februari 1978
- Agresi Militer Kedua : 2 - 9 februari 1978
Sebagian orang masih mengingat kasus NKK - BKK di era 70-an ini, dikenal dengan nama Normalisasi Kehidupan Kampus. Awal dari infiltrasi kekuatan politik penguasa Orde Baru dalam struktur kehidupan kampus. Dimana adanya bentukan Senat-senat di dalam kampus oleh pemerintah untuk mengontrol kehidupan mahasiswa.
Photo lainnya dari era-70-an.
Prosesi pemakaman Rene Conrad, korban penembakan karena gesekan mahasiswa dengan militer di tahun 1970,
Ibu dari Rene Conrad menunjuk Awaludin Jamin, Kapolri saat itu.
Situbondo
Sebuah kisah tragis. Baliho kerukunan agama di depan sebuah gereja, yang mana gereja itu sendiri habis terbakar oleh massa.
Foto : Indonesia in Soeharto years
Ambon
Seorang Ibu melintasi garis perbatasan saat kerusuhan di Ambon.
Foto : Indonesia in Soeharto’s years
Rengasdengklok
31 January 1997 - Kerusuhan rasial kembali terjadi negeri ini. Sekitar 3000 massa membakar 66 rumah, 72 toko, 20 mobil, 3 gereja dan 2 vihara Buddha. Kiri. Sebuah parung buddha yang digantung disebuah kuil yang dibakar. Kanan. Beberapa pemilik toko dan rumah melindungi propertinya dengan tulisan.
Foto : Indonesia in Soeharto;s years
Mahasiswa Reformasi
Sejarah Indonesia selalu mencatat , mahasiswa adalah lokomotif sebuah pergerakan dan pembaharuan.
Foto : Indonesia in Soeharto Years
Ditawan Belanda
Setelah aksi polisional kedua Desember 1948, ketiga pemimpin Republik yang masih muda ini ditawan Belanda dan diasingkan ke Pulau Bangka,
Pangsar Soedirman dan Soeharto
“Lebih baek di bom atom dari pada merdeka kurang dari 100 prosen” , demikianlah tanggapan Panglima Besar Soedirman terhadap Soekarno - Hatta yang lebih memilih jalur perundingan dengan Belanda. Sejarah mencatat bagaimana heroiknya perjuangan gerilya Panglima Besar Soedirman kurang lebih 7 bulan melintasi hutan dan gunung di Jawa Tengah - Jawa Timur.
Setelah Ibu Kota Yogyakarta berhasil direbut kembali, Soeharto diminta oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX, untuk menjemput Pangsar Soedirman di Karangmojo yang jalannya sudah dihancurkan, Soeharto menuju ke Karangmojo menggunakan kuda. Pangsar Soedirman akhirnya kembali ke Yogyakarta disambut oleh Pasukan Kehormatan di Alun-alun, yang merupakan upacara penghormatan terakhir kepada Panglima Besar Soedirman sebelum beliau meninggal dunia 29 Januari 1950.
Photo-photo diatas berasal dari buku “Soeharto, Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya”. Menghiasi awal-awal halaman buku tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar