Dalam kitab suci Kristen disebutkan bahwa buah inilah yang dimakan oleh Hawa lalu Adam dan daunnya digunakan sebagai 'cawat' untuk menutupi aurat Adam dan Hawa (jadi...daun pohon ini merupakan penutup aurat pertama kali yang dipakai manusia...
Di Indonesia, keberadaan buah ini masih terbatas di kalangan hobiis dan beberapa pondok pesantren. Buah Ara yang dikeringkan, seringkali menjadi oleh-oleh para jamaah Haji kita dari tanah Arab. Iklim Tropis Indonesia sebenarnya sangat cocok bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini, namun sampai saat ini belum ada yang memulai usaha ke arah komersil. Padahal, di negara Amerika sudah dimulai sejak ratusan tahun yang lalu, Australia, Perancis dan Italy bahkan sudah mengebunkannya secara luas untuk kebutuhan komersil. Namun, kenyataannya seringkali di negara-negara tsb pohon ara kurang optimal (karena ada musim dinginnya - bahkan pohon muda bisa mati saat musim dingin).
Berikut beberapa jenis Ara / Tiin yang telah dikembangkan:
Ini buah hasil pohon sendiri:
Jenis lain:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar