terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Waspada! Strain Bakteri Super ‘Hypervirulent’ Mematikan Menyebar di 16 Negara - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Waspada! Strain Bakteri Super 'Hypervirulent' Mematikan Menyebar di 16 Negara
Aug 8th 2024, 08:37, by Habib Allbi Ferdian, kumparanSAINS

hypervirulent Klebsiella pneumoniae (hvKp).   Foto: National Institute of Allergy and Infectious Diseases
hypervirulent Klebsiella pneumoniae (hvKp). Foto: National Institute of Allergy and Infectious Diseases

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan, strain baru dari bakteri super "hypervirulent" yang berpotensi berbahaya telah ditemukan di 16 negara.

Bakteri super yang dikenal sebagai hypervirulent Klebsiella pneumoniae (hvKp) adalah jenis bakteri yang resisten terhadap obat dan bisa menyebabkan infeksi mematikan, bahkan pada orang dengan sistem kekebalan tubuh sehat.

Secara umum, K. pneumoniae bisa ditemukan di lingkungan termasuk tanah dan air. Dia juga dapat ditemukan di tenggorokan bagian atas dan saluran pencernaan berbagai hewan, termasuk manusia.

Bakteri K. pneumoniae varian lama merupakan masalah besar dalam perawatan kesehatan, di mana ia dapat mencemari peralatan medis dan menyebabkan infeksi oportunistik, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.

K. pneumoniae diketahui dapat menyebabkan serangkaian gejala, seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi aliran darah, dan infeksi sistem saraf meningitis. Bakteri ini pada dasarnya resistan terhadap antibiotik ampisilin, dan dalam beberapa tahun terakhir mereka telah mengembangkan resistansi terhadap banyak obat.

Kini, varian K. pneumoniae yang lebih baru dan "hypervirulent" dapat menimbulkan ancaman yang lebih luas karena bisa menyebabkan infeksi parah, bahkan pada orang dengan sistem kekebalan tubuh sehat sekali pun. Menurut CIDRAP News, yang diterbitkan oleh University of Minnesota, infeksi hvKp dapat berkembang cepat, memicu tingkat komplikasi dengan risiko kematian tinggi.

Ilustrasi obat-obatan yang harus dibawa ketika traveling. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi obat-obatan yang harus dibawa ketika traveling. Foto: Shutter Stock

Galur hvKp sendiri pertama kali ditemukan di Asia pada 1980-an. Galur tersebut masih rentan terhadap berbagai antibiotik. Namun, sekarang galur telah menyebar secara global dan bermutasi, menunjukkan resistensi terhadap berbagai antibiotik. Yang mengkhawatirkan, beberapa galur ini menunjukkan resistensi terhadap carbapenems, kelas antibiotik yang sering digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang resistan terhadap obat-obatan.

"Jika resistensi carbapenems dipadukan dengan hypervirulent yang ditunjukkan oleh strain K. pneumoniae tertentu, hal ini akan mengakibatkan peningkatan morbiditas dan mortalitas akibat bakteri ini," kata Dr. Amesh Adalia, peneliti senior di Johns Hopkins University Center for Health Security, kepada CIDRAP News.

Secara global, prevalensi infeksi hvKp mungkin tidak terlalu diperhatikan karena keterbatasan negara dalam mengawasi kuman tersebut. WHO mengingatkan agar negara-negara meningkatkan pengawasan tentang infeksi ini, dan memperluas penelitian. Ini penting untuk melacak bakteri super dalam populasi secara keseluruhan dan untuk mengobati pasien, karena mengidentifikasi bakteri penting untuk memilih pengobatan yang tepat.

Adapun 16 negara yang sudah mendeteksi keberadaan hvKp adalah Aljazair, Argentina, Australia, Kanada, Kamboja, Hong Kong, India, Iran, Jepang, Oman, Papua Nugini, Filipina, Swiss, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat. Sementara Indonesia, sejauh ini belum melaporkan keberadaan hvKp.

"Dengan munculnya hypervirulent dan resistensi antibiotik, diperkirakan akan terjadi peningkatan risiko penyebaran strain ini baik di tingkat komunitas maupun rumah sakit," papar WHO.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: